Ilustrasi distribusi batu bara milik PT RMK Energy Tbk (RMKE) / Dok. RMK Energy
Pasar Modal

PLTU Eropa Hidup Lagi, Harga Batu bara Cetak Rekor Tertinggi

  • Harga batu bara global melonjak ke rekor tertinggi pada perdagangan Rabu, 7 September 2022. Penyebabnya tak lain adalah krisis energi internasional
Pasar Modal
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

ROTTERDAM- Harga batu bara global melonjak ke rekor tertinggi pada perdagangan Rabu, 7 September 2022. Penyebabnya tak lain adalah krisis energi internasional yang membuat membuat sejumlah negara menghidupkan kembali PLTU berbahan bakar batu bara.

Pada Selasa, 6 September 2022, harga batu bara Newcastle ditutup pada US$457,80 per ton.  Angka ini mencapai level tertinggi sepanjang sejarah sejak tahun 2008 lalu.

Mengutip Bloomberg, harga spot batubara Newcastle mencapai rekor tertinggi tiga kali lipat di atas level tahun lalu.

Sementara itu, harga batu bara Eropa diperdagangkan pada atau mendekati rekor tertinggi. 

Batu bara Rotterdam untuk pengiriman bulan depan telah meningkat tajam selama beberapa minggu terakhir setelah Rusia menekan aliran energi ke Eropa. Meski begitu, harga batu bara Rotterdam masih kalah tinggi dibanding pada Maret lalu.

Batu bara berjangka Rotterdam Oktober diperdagangkan sekitar $390 pada hari Selasa, turun dari $430 pada bulan Maret. 

Kontrak berjangka bulan depan rata-rata mencapai US$305 tahun ini, naik hampir lima kali lipat dibandingkan dengan nilai kontrak senilai US$62 pada tahun 2019. Tak sampai di situ, pengiriman batu bara ke Rotterdam tahun depan telah melonjak ke rekor tertinggi.

Badan Energi Internasional, seperti dikutip dari Insider, mengatakan pada Juli lalu bahwa konsumsi batu bara dunia akan meningkat sampai rekor tertinggi pada 2022. Bahkan menyamai rekor terakhir yang terlihat sekitar satu dekade lalu.

Berdasarkan penelitian Greenpeace pada Juli lalu, upaya China untuk mempercepat persetujuan pembangkit listrik tenaga batu bara baru telah memicu kenaikan konsumsi bahan bakar fosil tersebut.

Belum lagi aksi Jerman yang juga turut mengaktifkan kembali PLTU batu bara lantaran menanggung beban pemotongan energi Rusia.

Menanggapi situasi yang tengah terjadi, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, Ole Hansen mengatakan kemungkinan Eropa harus meningkatkan impor energinya dari Australia.

"Inggris sudah mengimpor gas alam cair Australia. Untuk mengantisipasi skenario seperti itu, ini mungkin menjelaskan mengapa harga batu bara Australia diperdagangkan pada rekor, bersama dengan harga berjangka," ujar Hansen.