Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak
Dunia

PM Rishi Sunak Tegur China Soal Dugaan Cawe-cawe Demokrasi Inggris

  • Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap campur tangan China dalam demokrasi parlemen Inggris. Hal itu disampaikannya selama pertemuan dengan Perdana Menteri China Li Qiang di KTT G20 di India.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap campur tangan China dalam demokrasi parlemen Inggris. Hal itu disampaikannya selama pertemuan dengan Perdana Menteri China Li Qiang di KTT G20 di India. 

Kekhawatiran itu mengemuka setelah dilaporkan penangkapan dua tersangka mata-mata. The Sunday Times melaporkan salah satu dari orang yang ditangkap karena dicurigai mata-mata China adalah seorang peneliti di parlemen Inggris. Sunak mengaku memiliki keterbatasan tentang penyelidikan yang sedang berlangsung. 

Namun ia mengungkapkan kekhawatiran sangat besar tentang campur tangan dalam demokrasi parlemen Inggris yang jelas-jelas tidak dapat diterima kepada Perdana Menteri Li.

Polisi Metropolitan London mengatakan dua pria ditangkap pada bulan Maret dengan tuduhan di bawah Undang-Undang Rahasia Resmi, dan telah dibebaskan dengan jaminan polisi hingga awal Oktober.

Tuduhan ini dapat merusak upaya Sunak untuk menjalin lebih banyak dialog dengan China, seperti yang terlihat dari kunjungan Menteri Luar Negeri James Cleverly ke Beijing pekan lalu.

Pemerintahan konservatif Sunak telah mencoba memperbaiki hubungan dengan China, berupaya berkomunikasi dengan Beijing tentang isu-isu seperti perubahan iklim, namun juga mengkritik China dalam beberapa hal termasuk hak asasi manusia.

Dilansir dari Reuters, Senin, 11 September 2023, Sunak menyatakan ia mengangkat bidang-bidang di mana terdapat perbedaan pendapat.  “Saya pikir hal yang benar untuk dilakukan adalah memanfaatkan kesempatan untuk terlibat, untuk mengungkapkan keprihatinan secara khusus, daripada hanya berteriak dari pinggir lapangan,” katanya.

Dalam laporan pertemuan yang disampaikan pihak China, tidak disebutkan tuduhan mata-mata. Mereka menyambut ekspansi kerja sama praktis antara Inggris dan China. Li telah mengatakan bahwa kedua belah pihak seharusnya menangani perbedaan mereka dengan benar.

Namun, Kedutaan Besar China di Inggris menanggapi penangkapan tersebut dengan mengatakan bahwa tuduhan itu dibuat-buat dan China dengan tegas menolaknya. “Apa yang disebut klaim bahwa China dicurigai ‘mencuri intelijen Inggris’ sepenuhnya dibuat-buat dan fitnah jahat,” kata kedutaan di situsnya. 

Kedutaan mendesak pihak-pihak terkait untuk menghentikan manipulasi politik anti-China dan lelucon atau drama politik yang disutradarai sendiri. Anggota parlemen Partai Konservatif dan kritikus China Ian Duncan Smith mengatakan sikap Beijing sangat mempertanyakan pendekatan Sunak. “Saya rasa ini bukan dialog. Saya pikir ini semacam monolog yang menyedihkan," ujarnya.