<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

PMI Manufaktur AS Februari Meningkat, Nilai Kurs Rupiah Berpotensi Tertekan Lagi

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 2 Maret 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 30 poin di posisi Rp15.265 per-dolar AS.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpotensi tertekan lagi oleh dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini karena adanya peningkatan level indeks manajer pembelian (purchasing manager index/PMI) negeri Paman Sam pada Februari 2023.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 2 Maret 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 30 poin di posisi Rp15.265 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 1 Maret 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 26 poin di level Rp15.235 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan nilai kurs rupiah berpotensi melemah hari ini, walaupun sempat menguat pada perdagangan sebelumnya karena sentimen positif yang tumbuh dari lonjakan aktivitas manufaktur China.

Menurut Ariston, sentimen yang menumbuhkan peluang pelemahan terhadap rupiah datang dari data PMI manufaktur AS yang dirilis semalam.

Untuk diketahui, PMI manufaktur AS per Februari 2023 naik tipis level ke 47,7% dari 47,4% pada bulan Januari.

"Data manufaktur AS menunjukkan bahwa harga yang dibayarkan oleh perusahaan manufaktur meningkat, mengindikasikan inflasi bakal naik," ujar Ariston kepada TrenAsia, Kamis, 2 Maret 2023.

Walau indikasi kenaikan inflasi dapat mendorong potensi kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed), namun Ariston mengatakan, membaiknya manufaktur China yang mencapai rekor tertinggi sejak 2012 dapat menjadi sentimen yang menahan pelemahan terhadap rupiah.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, Kamis, 2 Maret 2023, nilai kurs rupiah berpotensi bergerak melemah ke arah Rp15.270-Rp15.300 per-dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp15.220 per-dolar AS.