Politisi Polandia Donald Tusk, Pemimpin Civic Coalition (KO) dan Calon Perdana Menteri Oposisi di Masa Depan (Reuters/Johanna Geron)
Dunia

Polandia Berupaya Buka Dana Uni Eropa yang Dibekukan

  • Kekhawatiran Uni Eropa atas reformasi peradilan Polandia juga menghalangi akses Warsawa ke dana kohesi senilai 76,5 miliar euro, yang dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup di wilayah Eropa yang lebih miskin.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Polandia didesak menggunakan semua metode yang mungkin untuk mengakses dana Uni Eropa yang dibekukan. Hal itu disampaikan pemimpin oposisi Donald Tusk selama perjalanan ke Brussels, Rabu, 25 Oktober 2023.  Tusk sendiri tengah berusaha menyelesaikan perselisihan antara Warsawa dan Uni Eropa yang menyebabkan uang tunai mereka ditahan. 

Tusk, yang kemungkinan besar akan menjadi perdana menteri Polandia berikutnya setelah sekelompok partai pro-Uni Eropa memenangkan mayoritas dalam pemilihan pada 15 Oktober, bertujuan memperoleh akses ke miliaran euro yang UE tahan karena kekhawatiran tentang independensi yudisial di bawah pemerintahan nasionalis sebelumnya.

“Saya di sini sebagai pemimpin oposisi, bukan sebagai perdana menteri, tetapi waktu terus berlalu,” katanya dalam konferensi pers. “Saya harus mengambil inisiatif ini sebelum keputusan akhir dibuat, karena semua metode, termasuk yang tidak standar, harus digunakan untuk menghemat uang yang layak diterima Polandia," ujarnya dikutip dari Reuters, Rabu. 

Yang dipertaruhkan adalah akses Polandia ke 35,4 miliar euro (US$37,41 miliar) dalam bentuk hibah dan pinjaman dari dana pemulihan Uni Eropa. Kekhawatiran Uni Eropa atas reformasi peradilan Polandia juga menghalangi akses Warsawa ke dana kohesi senilai 76,5 miliar euro, yang dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup di wilayah Eropa yang lebih miskin.

Polandia sedang menunggu untuk melihat siapa yang ditunjuk Presiden Andrzej Duda, sekutu administrasi Hukum dan Keadilan (PiS) untuk bertugas membentuk pemerintahan.

Optimistis tapi Hati-Hati

PiS menjadi yang pertama dalam pemilihan tetapi tidak mungkin menemukan mitra dengan kursi yang cukup untuk membentuk pemerintahan koalisi. Namun, Duda telah mengatakan sebelumnya bahwa partai tunggal terbesar akan mendapatkan percobaan pertama.

Tusk dan delegasi dari kelompok Civic Coalition (KO) bertemu dengan Duda pada hari Selasa. “Setelah bertemu Presiden Duda, saya punya alasan untuk optimistis dengan hati-hati,” kata Tusk. “Semuanya menunjukkan bahwa kerja sama harus selaras mungkin.”

“Dia meyakinkan kami bahwa dia akan menghormati hasil pemilu, jika dipastikan oposisi memiliki mayoritas, dia tidak akan ragu-ragu dan akan memberikan misi pembentukan pemerintahan,” sambungnya.

Para pemimpin dari tiga kelompok yang berniat membentuk pemerintahan berikutnya semuanya mengesampingkan kerja sama dengan PiS. Mereka mendesak Duda tidak menunda memberikan tugas kepada Tusk untuk membentuk pemerintahan.