Warga Desa Wadas, Purworejo, melakukan demonstrasi menolak tambang andesit dengan menghentikan aktivitas alat berat di kawasan setempat, Senin 10 April 2023.
Nasional

Polemik Tambang Andesit, Warga Setop Aktivitas Alat Berat di Wadas

  • Sejumlah warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, menyetop aktivitas alat berat di lokasi pembukaan akses jalan tambang di Dusun Karang, Desa Wadas.

Nasional

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Sejumlah warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, menyetop aktivitas alat berat di lokasi pembukaan akses jalan tambang di Dusun Karang, Desa Wadas. Aksi tersebut dilakukan agar pemerintah membatalkan rencana penambangan batu andesit di wilayah tersebut. 

Sebagai bentuk protes, warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) turut membentangkan spanduk bertuliskan “Usir Alat Berat, Tolak Tambang, Wadas Harus Melawan” pada Senin 10 April 2023.  Ada pula spanduk bertuliskan “Masih dalam Proses, Harap Dihentikan” yang dibentangkan di depan alat berat. 

Perwakilan Gempadewa, Siswanto, meminta pemerintah menghentikan rencana penambangan batu andesit di Wadas untuk proyek Bendungan Bener. Pihaknya mengingatkan warga Wadas masih mengajukan gugatan terkait izin tambang batu andesit di Wadas. Proses tersebut tengah berlangsung di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. “Kami juga minta kepada pihak terkait agar menarik seluruh alat berat agar keluar dari Desa Wadas,” tegas Siswanto dalam keterangannya, dikutip TrenAsia, Rabu 12 April 2023. 

Pihaknya menyayangkan pemerintah terus melanjutkan rencana tambang andesit di tengah penolakan warga. Saat ini pemerintah tengah membuat akses jalan di Desa Wadas yang akan menghubungkan lokasi penambangan andesit dengan proyek Bendungan Bener. Beberapa waktu lalu pembukaan akses tersebut diklaim menyebabkan banjir di Desa Wadas. “Kami minta semua aktivitas di Desa Wadas dihentikan karena gugatan soal izin di PTUN Jakarta belum ada putusan. Masih banding,” ujar Siswanto.

Dalam aksi kemarin, warga juga melakukan tabor bunga di lokasi pembukaan akses jalan. Hal itu menjadi simbol ekspresi warga atas hilangnya hutan yang selama ini menopang kehidupan warga desa. Aksi warga diakhiri dengan tekad warga Wadas menolak tambang andesit yang dipimpin sesepuh warga, Marsono. “Kamis sangat menyayangkan sikap pemerintah yang terus memaksa warga agar menjual tanahnya untuk tambang andesit,” keluh Marsono.