Populasi Unbanked Mencapai 91,3 Juta, Indonesia Menjadi Pasar Potensial untuk Layanan Fintech
- Studi AppsFlyer mengungkapkan bahwa Indonesia adalah pasar yang dituju para pemain fintech di skala global dengan populasi unbanked yang relatif besar yang mana jumlahnya mencapai sekitar 33% dari seluruh penduduk Indonesia.
Fintech
JAKARTA - Perusahaan atribusi global AppsFlyer mencatat ada sebanyak 91,3 juta penduduk di dalam negeri yang belum terjangkau akses layanan perbankan (unbanked) sehingga Indonesia pun dinilai masih menjadi pasar potensial untuk platform financial technology (fintech).
Laporan itu dikemukakan dalam diskusi yang diselenggarakan AppsFlyer bersama LINE Bank serta Indonesian Digital Association (IDA) yang mengangkat tajuk "Indonesia Fintech Marketing Predictions: Navigating Past Learning to Grow Beyond" di Jakarta beberapa waktu lalu.
Studi AppsFlyer mengungkapkan bahwa Indonesia adalah pasar yang dituju para pemain fintech di skala global dengan populasi unbanked yang relatif besar yang mana jumlahnya mencapai sekitar 33% dari seluruh penduduk Indonesia.
- ESG Award: Pengelola Alfamart, Sumber Alfaria Raih Predikat Sustainability dalam TrenAsia ESG Excellence 2022
- Ekspor Etanol Seharga Rp12,71 Miliar, Zulhas: Ini Jadi Momentum Dorong Perluasan Akses Pasar Produk Indonesia
- Presiden Jokowi Luncurkan Platform Dunia Virtual Jagat Nusantara
Selain itu, minat masyarakat terhadap layanan fintech pun terbilang cukup tinggi. Hal itu tercermin dari instalasi aplikasi fintech di Indonesia yang tumbuh hampir dua kali lipat dalam rentang waktu 2018-2019.
Bahkan, pada tahun 2020 dan 2021, jumlah instalasi aplikasi fintech di Indonesia menempati peringkat tiga besar di skala global. 11 dari 100 aplikasi yang diinstalasi di Indonesia pun adalah platform fintech.
Di sisi lain, besarnya potensi fintech di Indonesia pun mendorong ekosistem kompetisi yang lebih ketat bagi para pelakunya, hal itu terlihat dari jumlah investasi iklan aplikasi fintech di Indonesia yang pada tahun 2021 mencapai Rp6,7 triliun (60% pangsa investasi iklan) dan merupakan yang tertinggi di seluruh Asia Tenggara dan Pakistan.
"Industri aplikasi fintech di Indonesia merupakan ruang yang menarik dengan potensi pertumbuhannya yang tinggi serta tantangan-tantangannya yang unik," ujar Sales Manager AppsFlyer Indonesia Anthony Loekita Harsono dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 31 Oktober 2022.
- Anti Resesi, 5 Bisnis Ini Bisa Jadi Ladang Cuan Saat Ekonomi Tak Menentu
- Investor Buat Surat Terbuka, Minta Mark Zuckerberg Menyerah Pada Meta
- Mengandung Zat Berbahaya, Unilever Tarik Dry Shampoo Dove hingga TRESemme di AS
Sementara itu, Head of Brand & Digital Marketing LINE Bank Indra Sutanto menambahkan, "Peluang di industri aplikasi fintech dan perbankan digital Indonesia masih sangat besar, apalagi dengan besarnya populasi unbanked saat ini. Besar harapan, melalui kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam mendorong pertumbuhan industri ini."
Kemudian, Chairman Indonesian Digital Association Dian Gemiano pun turut menyampaikan bahwa kolaborasi antarelemen ekosistem aplikasi fintech sangat penting, khususnya antarpelaku industri, penyedia data seperti AppsFlyer, serta asosiasi-asosiasi terkait.
"Setiap bagian dari ekosistem ini memiliki peran penting dalam memberikan solusi berbasis data bagi para pelanggan, meningkatkan pertumbuhan industri, serta mendorong perluasan inklusi finansial di Indonesia," kata Dian.