Porsi Kredit UMKM Kian Tinggi, BRI Naikkan Target Jadi 85% pada 2023
JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso mengungkapkan, porsi penyaluran kredit perbankan kepada usaha mikro kecil dan menengah melonjak melampaui target pada 2020 lalu. Hingga akhir 2020, porsi penyaluran kredit UMKM perusahaan bersandi saham BBRI ini mencapai lebih dari 80% atau tepatnya 82,13%. Pesatnya pertumbuhan tersebut membuat BRI optimistis mematok target […]
Industri
JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso mengungkapkan, porsi penyaluran kredit perbankan kepada usaha mikro kecil dan menengah melonjak melampaui target pada 2020 lalu.
Hingga akhir 2020, porsi penyaluran kredit UMKM perusahaan bersandi saham BBRI ini mencapai lebih dari 80% atau tepatnya 82,13%. Pesatnya pertumbuhan tersebut membuat BRI optimistis mematok target penyaluran kredit UMKM di level 85%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Ke depan kami akan lebih fokus lagi ke UMKM, kami targetkan sekitar 85 persen sampai 2023-2024,” kata Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat virtual bersama Komisi XI DPR RI, Selasa, 2 Februari 2021.
Beberapa tahun terakhir, penyaluran kredit UMKM BRI memang terpantau terus meningkat. Pada 2016, porsi UMKM terhadap total kredit BRI mencapai 74,29%, 76,13% (2017), 76,94% (2018), 79% (2019), dan 82,13% (2020).
Padahal, berdasarkan corporate plan BRI, sebetulnya komposisi 80% UMKM baru ditargetkan tercapai pada 2022. Sehingga capaian pada 2020 memang cukup mengejutkan karena lebih cepat dua tahun dari target.
Penyaluran Kredit 2020
Hingga akhir kuartal IV-2020, konsolidasian BRI telah menyalurkan kredit senilai Rp938,37 triliun. Tumbuh 3,89 year on year (yoy) dibandingkan dengan 2019 yakni Rp903,2 triliun.
Rinciannya, kredit mikro juga tercatat meningkat 14,18%. Sedangkan kredit kecil dan menengah tumbuh 3,88%, dan kredit konsumer tumbuh 2,26%.
Pertumbuhan kredit diimbangi dengan jumlah kredit macet atau (non performing loan/ NPL) di level 2,99%. Sementara pencadangan NPL mencapai 237,73%.
Sejalan dengan program pemulihan ekonomi nasional (PEN), BRI menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) super mikro senilai Rp8,6 triliun kepada 985.000 nasabah. Selain itu menyalurkan subsidi gaji sebesar Rp6,5 triliun kepada 5,4 juta penerima.