Portofolio Unit Link Berkontribusi 77 Persen, Prudential Terus Genjot Investasi di Instrumen Saham
- Hingga kuartal III/2024, PAYDI menyumbang 77% dari portofolio produk perusahaan, sedangkan produk tradisional hanya sebesar 23%. Dari sisi pendapatan premi, Prudential Indonesia mengumpulkan Rp15,5 triliun sepanjang kuartal III/2024.
IKNB
JAKARTA - Perusahaan asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengungkapkan rencana strategis dalam penempatan investasinya untuk tahun 2025.
Ni Made Muliartini, Head Investment Prudential Indonesia, menjelaskan bahwa arah investasi perusahaan kemungkinan besar tetap berfokus pada saham. Namun, seiring pertumbuhan produk tradisional yang diproyeksikan meningkat tahun depan, perusahaan juga berencana memperbesar porsi investasinya ke obligasi.
“Komponen saham akan berkurang karena produk tradisional biasanya tidak ditempatkan pada saham. Kami lebih memilih obligasi untuk produk tersebut,” ujar Made dalam acara diskusi Kinerja dan Investasi Prudential Indonesia di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.
- Saham AADI Tembus ARA di Hari Perdana, Ini Target Harga dan Prospek Kinerja dari Berbagai Analis
- AHM Bagi Honda Beat One Piece Gratis! Simak Cara Dapatnya
- IPO Perusahaan Kripto Siap Tembus Bursa Efek Indonesia: Tantangan dan Peluang 2025
Posisi Investasi Prudential hingga Kuartal III/2024
Hingga kuartal III/2024, portofolio investasi Prudential Indonesia didominasi oleh saham, dengan total mencapai Rp31,66 triliun.
Selain itu, perusahaan juga mengalokasikan investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp9,9 triliun, reksa dana Rp5,9 triliun, deposito berjangka Rp4,17 triliun, dan obligasi korporasi sebesar Rp2,8 triliun. Total keseluruhan investasi mencapai Rp56 triliun per kuartal III/2024.
Dari sisi hasil investasi, Prudential mencatatkan kinerja yang solid dengan total hasil investasi mencapai Rp3,94 triliun, meningkat 47,49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp2,67 triliun.
Dominasi Unit Linked dalam Portofolio Produk
Penempatan investasi yang dominan di saham sejalan dengan kontribusi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit link.
Hingga kuartal III/2024, PAYDI menyumbang 77% dari portofolio produk perusahaan, sedangkan produk tradisional hanya sebesar 23%. Dari sisi pendapatan premi, Prudential Indonesia mengumpulkan Rp15,5 triliun sepanjang kuartal III/2024.
Edukasi Profil Risiko untuk Tingkatkan Penetrasi PAYDI
Dalam upaya meningkatkan penetrasi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI), Prudential Indonesia dan Prudential Syariah secara konsisten mendorong nasabah dan calon nasabah untuk memahami profil risiko masing-masing sebelum memilih produk investasi.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 44/POJK.05/2020, profil risiko merupakan gambaran menyeluruh tentang potensi risiko yang dapat dihadapi nasabah dalam berinvestasi. Profil risiko ini terbagi menjadi empat kategori: konservatif, moderat, agresif, dan sangat konservatif. Pemahaman mendalam terhadap profil risiko membantu nasabah membuat keputusan yang lebih bijak dalam memilih produk investasi yang sesuai kebutuhan, sekaligus meminimalkan risiko yang tidak diinginkan.
“Kami percaya bahwa setiap nasabah memiliki karakter, latar belakang, dan kebutuhan yang berbeda, sehingga profil risiko mereka juga beragam. Oleh karena itu, kami secara konsisten mengedukasi nasabah untuk memahami profil risiko diri mereka. Dengan begitu, mereka dapat memilih produk dan layanan yang paling sesuai, terutama untuk produk yang dikaitkan dengan investasi,” jelas Karin.
Karin juga menambahkan bahwa nasabah dengan produk PAYDI yang sudah berjalan lebih dari lima tahun disarankan untuk meninjau kembali profil risiko dan subdana yang dimiliki. Hal ini bertujuan memastikan subdana tersebut masih relevan dengan profil risiko terkini serta kebutuhan nasabah saat ini maupun di masa depan.
- 8 Rekomendasi Drakor yang Mirip When the Phone Rings
- ADRO Jelaskan Skema PUPS untuk IPO AADI, Ini Cara dan Hak Membeli Sahamnya
- Pasar Otomotif Tertekan, Bagaimana Target Saham Astra (ASII)?
Klaim dan Kondisi Keuangan
Prudential juga membayar total klaim asuransi dan manfaat sebesar Rp13,6 triliun selama kuartal III/2024. Angka ini meningkat 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan total 1,1 juta klaim yang diselesaikan.
Dukungan kinerja positif ini turut didorong oleh kondisi keuangan perusahaan yang stabil. Tingkat solvabilitas atau Risk-Based Capital (RBC) Prudential Indonesia berada di angka 476%, jauh di atas ketentuan regulator.
Strategi Investasi ke Depan
Dengan rencana memperbesar alokasi pada obligasi di 2025, Prudential Indonesia menunjukkan adaptasi terhadap kebutuhan pasar dan proyeksi pertumbuhan produk tradisional. Strategi ini diharapkan mampu menjaga kinerja positif perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang polis.