Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH ke Daerah 3T
- Dalam penyaluran bansos dan PKH, Pos Indonesia menerapkan metode "door to door" atau mengantarkan langsung ke rumah penerima.
BUMN
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) salurkan bantuan sosial (bansos) berupa sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) di daerah terdepan, tertinggal, terluar (3T) di Dusun Rammang-rammang Desa Salenrang Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Dalam penyalurannya, Executive Vice President Regional VI PT Pos Indonesia (Persero), Ronald Siahaan menyebutkan pihaknya menerapkan metode "door to door" atau mengantarkan langsung ke rumah penerima.
"Penyaluran bansos sembako dan PKH ini salah satu bukti komitmen kami dalam menjangkau serta melayani masyarakat hingga ke wilayah 3T, terutama dalam hal layanan 'fund distribution'," ujar Ronald dalam keterangannya pada Jumat, 20 Oktober 2023 di Jakarta seperti dilansir Antara.
Menurut Ronald, petugas yang bertugas sebagai juru bayar menghadapi sejumlah hambatan saat mereka menyalurkan bansos sembako dan PKH di Rammang-rammang. Salah satu kendala yang dihadapi adalah aksesibilitas ke daerah karst ini, di mana para petugas harus melewati rawa dan sungai yang cukup sulit dilalui untuk mencapai tempat tinggal keluarga penerima manfaat (KPM).
- Sektor Properti 2024 Diprediksi Naik Turun
- Pengajuan KPR dan KKB di BCA Expo 2023 Meningkat 50 Persen dari Tahun Lalu
- Bantuan Untuk Transisi Energi Vietnam Diminta Ditunda
"Tantangan tersebut bisa diatasi berkat semangat dan kerja sama tim, sehingga bantuan bisa tersalurkan dengan baik ke masyarakat penerima," ujar Ronald.
Bahkan, Juru bayar Kantor Pos KCM Maros, Fajriah Mas'ud menyebutkan dirinya harus menaiki perahu dan menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk menuju wilayah tersebut. Fajriah menyebutkan dalam sehari dirinya mampu menyalurkan bantuan kepada 10 hingga 20 KPM.
Salah satu KPM, Marta merasakan manfaat dari metode penyaluran secara "door to door" karena bantuan sebesar Rp600 ribu bisa diantar ke rumahnya. Marta menyebutkan dahulu dirinya harus berjalan jauh untuk mengambil bantuan.
"Kalau sekarang, Alhamdulillah, bantuannya diantar langsung ke rumah oleh petugas. Jadi saya tidak lagi perlu mengeluarkan biaya untuk keluar mengambil bantuan," ujar Marta.
Menurut Marta, bantuan tersebut bermanfaat untuk membeli keperluan sehari-hari seperti bahan pangan dan lain sebagainya.