<p>Petugas melintas diantara mobil-mobil yang akan di ekspor di Site PT Indonesia Kendaraan Terminal, Sindang Laut, Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Positif 17 Bulan Berturut-turut, Surplus Neraca Perdagangan September Tembus Rp61,58 Triliun

  • Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus perdagangan pada September 2021 sebesar US$4,37 miliar setara Rp61,58 triliun.

Nasional

Daniel Deha

JAKARTA --  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada September 2021 sebesar US$4,37 miliar setara Rp61,58 triliun. Surplus perdagangan ini melanjutkan tren positif yang dicapai pada bulan sebelumnya.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan surplus perdagangan September mengalami penurunan tipis dibandingkan bulan Agustus 2021.

Namun, torehan surplus perdagangan kali ini melanjutkan tren positif perdagangan selama 17 bulan secara berturut-turut sejak Mei 2020.

"Di bulan September 2021 ini neraca perdagangan barang mencatat surplus US$4,37 miliar hal ini karena ekspor kita di bulan September tercatat sebesar US$20,60  milair dan impor US$16,23 miliar," ujar Margo dalam konferensi pers, Jumat, 15 Oktober 2021.

Pada Agustus lalu, neraca perdagangan Indonesia tercatat sebesar US$4,74 miliar setara Rp67,5 triliun yang tertinggi sejak 2006 yang mencapai US$4,56 miliar.

Margo menambahkan, kontribusi ekspor sektor minyak dan gas (migas) pada September mencapai US$930 juta, turun 12,56% dari bulan sebelumnya, tetapi meningkat 39,79% secara tahunan (year on year).

Sementara itu, ekspor non-migas berkontribusi sebesar 95,47% terhadap keseluruhan ekspor atau senilai US$20,60 miliar.

Adapun rinciannya, ekspor komoditas pertanian, kehutanan dan perikanan mencapai US$390 juta, kemudian industri pengolahan US$15,51 miliar dan pertambangan bahan lainnya tercatat sebesar US$3,77 miliar selama September.

Margo menjelaskan, ekspor non-migas tertinggi ke Taiwan dengan US$205,6 juta, kemudian Filipina US$104,4 juta, Amerika Serikat US$87,7 juta, dan Spanyol US$56,2 juta.

Sementara ekspor non migas yang turun terbersar ke India US$482,5 juta, China US$ 236,5 juta, dan Pakistan US$132 juta.

Pangsa ekspor selama September terbesar ke Tiongkok US$4,54 miliar, kemudian diikuti AS sebesar US$2,34 miliar.

Margo mengatakan, selama periode Januari-September 2021, surplus perdagangan Indonesia mencapai US$25,07 miliar. Adapun rinciannya, nilai ekspor mencapai US$164,29 miliar sedangkan impor sebesar US$139,22 miliar.

Komponen non-migas yang menyumbang surplus terbesar adalah bahan bakar mineral dan lemak dan minyak hewan nabati yang masing-masing tercatat sebesar US$21,54 miliar dan US$23,95 miliar.

"Nercara pergadangan secara kumulatif tercatat surplus US$25,07 miliar jadi yang warna hijau itu surplus kita selama Januari-September ini cukup tinggi dibandingkan periode sebelumnya," jelas Margo.*