<p>Ilustrasi Indofood Tower di Sudirman, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Potensi Saham ICBP Sentuh Level Rp13.000 Didorong Pertumbuhan Kinerja Signifikan

  • Pertumbuhan kinerja signifikan yang ditorehkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk milik Grup Salim pada kuartal I-2023 dipercaya mendorong kinerja saham ICBP di pasar modal Indonesia.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Pertumbuhan kinerja signifikan yang ditorehkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk milik Grup Salim pada kuartal I-2023 dipercaya mendorong kinerja saham ICBP di pasar modal Indonesia.

Perseroan mengawali kinerja tiga bulan pertama tahun ini dengan mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 11,4% yoy didukung oleh penjualan domestik maupun global, serta didorong oleh tingginya volume dan harga rata-rata penjualan (ASP).

Menimbang kondisi tersebut, Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Cindy Alicia merekomendasikan beli untuk saham ICBP dengan peningkatan target harga menjadi Rp13.000 per lembar dengan asumsi valuasi P/E 15,8 kali dengan potensi kenaikan mencapai 18,2%.

“Adapun, risiko utama dari rekomendasi kami adalah depresiasi mata uang rupiah, kenaikan harga bahan baku, dan penurunan permintaan produk,” kata Cindy dalam risetnya yang dirilis Jumat, 19 Mei 2023.

Segmen Penjualan

Secara geografis, penjualan di Asia lainnya memimpin dengan pertumbuhan 55,4% yoy menjadi Rp431,2 miliar diikuti oleh penjualan di Indonesia yang naik 12,1% yoy menjadi Rp14,1 triliun, serta di wilayah Timur Tengah dan Afrika terkerek 2,3% yoy dengan perolehan mencapai Rp4 triliun.

Dari segi segmen, produk mie instant masih menjadi kontributor utama dengan menyumbang Rp14 triliun, tumbuh 14,4% yoy. Sedangkan segmen penyedap makan melesat 27,1% yoy menjadi Rp1,3 triliun. Hanya segmen dairy yang mengalami koreksi 2,9% menjadi Rp2,7 triliun.

Peningkatan Margin

Masih di periode yang sama, marjin laba kotor (GPM) perseroan tercatat melonjak menjadi 36,4% dari 34,2% pada kuartal I-2022. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan laba kotor sebesar 18,5% yoy menjadi Rp7 triliun di tengah beban produksi yang meningkat hingga 12,3% yoy.

Sementara itu, EBIT margin mengalami sedikit kenaikan pada triwulan pertama 2023, yaitu tercatat 20,9% dari 20,6% pada periode yang sama tahun lalu, di mana laba usahanya juga mampu tumbuh 13% yoy menjadi Rp4 triliun. 

Selain itu, keuntungan unrealized forex yang timbul dari aktivitas pembiayaan menyebabkan laba bersih ICBP meroket hingga 103,7% yoy menjadi Rp4 triliun. Hal ini membawa net profit margin (NPM) perseroan pada kuartal I-2023 tercatat lebih tinggi yaitu 20,7% dari 11,3% pada kuartal I-2022.