Potensi Teknologi AI dalam Transformasi Bisnis Industri Keuangan
- Berdasarkan laporan dari McKinsey, AI mampu memberikan nilai ekonomi antara US$200 miliar hingga US$340 miliar per tahun. Nilai ini setara dengan 2,8% hingga 4,7% dari total pendapatan industri, terutama melalui peningkatan produktivitas.
Fintech
JAKARTA - Teknologi Artificial Intelligence (AI) memiliki potensi besar dalam mengubah lanskap bisnis di industri keuangan. Berdasarkan laporan dari McKinsey, AI mampu memberikan nilai ekonomi antara US$200 miliar hingga US$340 miliar per tahun. Nilai ini setara dengan 2,8% hingga 4,7% dari total pendapatan industri, terutama melalui peningkatan produktivitas.
Menanggapi potensi ini, beberapa bank di Indonesia, termasuk OCBC NISP, mulai mengoptimalkan layanan perbankan mereka dengan memanfaatkan data dan AI. Langkah ini termasuk kolaborasi OCBC NISP dengan Cloudera, perusahaan data untuk enterprise AI, untuk mengimplementasikan visi digital-first bank dan menawarkan pengalaman perbankan yang lebih baik bagi nasabah.
Transformasi Digital OCBC NISP dengan Cloudera
OCBC NISP berencana memanfaatkan solusi AI generatif dan kemampuan pengelolaan data, analitik, serta AI dari hybrid platform Cloudera untuk meningkatkan layanan perbankannya.
Dengan dukungan Cloudera, tim data science internal OCBC NISP dapat mengembangkan strategi hybrid untuk data, analitik, dan AI yang terintegrasi dengan mulus ke dalam data lake bank.
- Fintech Lending Kerap Dimanfaatkan untuk Judi Online, Begini Siasat AFTECH
- Mobil Listrik akan Kalah Laku, Ada Energi yang Lebih Murah
- Top 3 Saham Tambang LQ45 Paling Moncer dalam 6 Bulan Terakhir
Integrasi ini memungkinkan para saintis data dan pengguna bisnis untuk bekerja tanpa hambatan dengan berbagai aplikasi terintegrasi. Hasilnya, bank dapat menyediakan model-model AI berbasis transformer, kecerdasan real-time, serta rekomendasi yang dipersonalisasi untuk para nasabahnya.
“OCBC NISP meyakini bahwa mengadopsi teknologi adalah strategi kunci untuk memberikan nilai tambah bagi pengalaman nasabah. Penggunaan teknologi data modern dan peluncuran proyek AI generatif merupakan pencapaian penting bank kami untuk tetap menjadi yang terdepan dalam industri,” ujar Komang Artha Yasa, Head of Technology Division OCBC NISP, dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Senin, 8 Juli 2024.
Strategi Masa Depan dan Implementasi AI/ML
Sebagai bagian dari strategi masa depannya, OCBC NISP berencana untuk mengimplementasikan AI/ML di lebih banyak sistem dan melibatkan lebih banyak pengguna. Bank ini berkomitmen untuk menggandakan inovasi, efisiensi, dan pendekatan yang berpusat pada nasabah. Solusi dari Cloudera diharapkan dapat membantu OCBC NISP membangun landasan yang kuat dan fleksibel, serta mengintegrasikan AI pada skala besar untuk mendorong lebih banyak inovasi bagi nasabah dan pelaporan regulasi.
Baca Juga: Menilik Dampak Kecerdasan Buatan untuk Sektor Keuangan, Salah Satunya Berpotensi Tingkatkan Laba
Sherlie Karnidta, Country Manager Cloudera Indonesia, menyatakan bahwa banyak perusahaan di Indonesia sangat antusias dalam memanfaatkan AI generatif untuk mengembangkan aplikasi dan alat produktivitas bagi pelanggan mereka.
“Kami sangat antusias bekerja dengan OCBC NISP untuk membantu mereka mengembangkan platform yang ekstensif dan memberikan kemudahan serta fleksibilitas dalam mengembangkan aplikasi serta memanfaatkan tools dan frameworks untuk mendorong transformasi bisnis,” kata Sherlie.
Kolaborasi Cloudera dengan Bank Lain di Indonesia
Selain OCBC NISP, Cloudera juga bekerja sama dengan beberapa bank besar lainnya di Indonesia untuk memaksimalkan potensi data mereka secara tepercaya dan aman.
Tujuan kolaborasi ini adalah untuk memungkinkan penggunaan analitik tingkat lanjut, AI, dan Machine Learning. Implementasi ini mencakup deteksi penipuan real-time, penilaian kredit, dan penawaran yang ditargetkan kepada nasabah.
“Cloudera Data Platform dan Cloudera Machine Learning adalah beberapa solusi utama yang umum digunakan oleh perusahaan-perusahaan jasa keuangan di Indonesia,” lanjut Sherlie.
- Fantastis, Kupu-Kupu Ini Terbang Non-Stop Sejauh 4.200 Km Melintasi Samudera Atlantik
- Rugi Kimia Farma (KAEF) Capai Rp102 Miliar, Liabilitas Kuartal I-2024 Naik Tipis
- Anak Buah Sri Mulyani Ungkap Cara Atasi Gempuran Impor di Industri Tekstil
Sherlie menambahkan, perusahaan di sektor jasa keuangan dan perbankan di Indonesia tertarik untuk menyediakan hubungan yang aman dan personal dengan nasabah mereka sambil menurunkan risiko serta memastikan kepatuhan.
Mereka akan memanfaatkan big data dan analitik prediktif menggunakan platform arsitektur hybrid modern dari Cloudera.
“Platform hybrid Cloudera memungkinkan pelanggan untuk mengelola data di seluruh siklus hidupnya, dalam format sedemikian rupa sehingga bisnis dapat melatih LLM dan mendukung strategi AI mereka,” pungkas Sherlie.