Potret Kinerja DOSS, Toko Kamera yang Incar Dana Segar Rp60 Miliar dari IPO
- Emiten toko kamera yang menggunakan kode saham DOSS, sesuai dengan nama tokonya, telah memulai bookbuilding dengan harga kisaran Rp130-135 per saham, yang artinya perseroan berpotensi meraup cuan maksimal Rp60,75 miliar.
Korporasi
JAKARTA – PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS) siap menggelar initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Agustus 2024. Dalam aksi korporasi ini, perusahaan yang bergerak di bidang ritel kamera dan aksesoris fotografi ini, menunjuk PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Berdasarkan prospektus yang tayang di BEI pada Senin, 22 Juli 2024, emiten yang menggunakan kode saham DOSS, sesuai dengan nama tokonya, telah memulai bookbuilding dengan harga kisaran Rp130-135 per saham, mulai hari ini hingga 26 Juli 2024.
Dengan mengacu pada jumlah saham yang dilepas sebanyak 450 juta lembar saat IPO, DOSS berpotensi meraih dana segar maksimal sebesar Rp60,75 miliar. Jika sesuai jadwal, perusahaan akan resmi melantai di BEI pada 7 Agustus 2024, dengan penawaran umum perdana berlangsung dari 1 hingga 5 Agustus 2024.
- APHRF 2024 Dukung Hak Perokok Dewasa Gunakan Produk Rendah Risiko
- Segmen SKT Dinilai Yang Harus Dilindungi
- Saham MDKA Masih Beringas di Tengah Penurunan Harga Emas
Perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta Selatan ini akan menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, dengan alokasi sekitar 27,4% untuk belanja modal (capital expenditure). Dana ini akan dipergunakan untuk biaya sewa gerai, pengembangan gerai baru, serta ekspansi gerai lama mulai tahun 2024 dan 2025, termasuk di Ratu Plaza Mall dan untuk gerai baru di Banjarmasin, Semarang, Kendari, dan Medan.
Pengembangan gerai lama di Ratu Plaza Mall meliputi biaya sewa dan renovasi untuk perluasan area gerai hingga 1.500 m². Untuk pengembangan gerai baru di Banjarmasin, Semarang, Kendari, dan Medan, dana akan digunakan untuk membuka satu gerai di masing-masing kota, termasuk biaya sewa dan renovasi.
Selanjutnya, sekitar 72,6% dari dana IPO akan dialokasikan untuk modal kerja Perseroan. Alokasi ini akan mendukung kegiatan usaha utama dan operasional, termasuk pembiayaan pengadaan, distribusi, kelengkapan persediaan, serta beban operasional lainnya di gerai lama Ratu Plaza Mall dan gerai baru di kota-kota tersebut pada tahun 2024 dan 2025.
Sebelum IPO, pemegang saham DOSS adalah PT Sukses Investama Indonesia dengan kepemilikan 85,20%, Direktur Utama perseroan Tahir Matulatan dengan 9,78%, Manjit Kishin Punjabi dengan 5%, dan Mulya Saputra dengan 0,02%.
Nah, setelah go public, kepemilikan saham berubah menjadi 62,97% untuk PT Sukses Investama Indonesia, 7,23% untuk Tahir Matulatan, 2,69% untuk Manjit Kishin Punjabi, 0,02% untuk Mulya Saputra, dan 26,09% untuk masyarakat.
DOSS percaya bahwa kebangkitan industri kreatif pasca-COVID-19 menawarkan prospek cerah bagi pasar kamera dan aksesoris, terutama untuk kebutuhan media sosial. Oleh karena itu, perseroan optimistis bahwa aksi korporasi ini akan memberikan dampak positif di masa depan.
- Alasan Milenial dan Gen Z Belum Bisa Beli Rumah
- Tips Memutus Rantai Generasi Sandwich
- Tips Menghindari Risiko Terjebak Saham Gorengan
Kinerja Keuangan
Dari sisi kinerja keuangan, pada Januari 2024, DOSS mencatat pendapatan sebesar Rp39,18 miliar, naik 7,55% year on year (yoy) dari Rp36,43 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan penjualan barang di segmen online dan offline.
Selama tahun 2023, pendapatan DOSS melonjak 41,55% yoy menjadi Rp609,56 miliar, dibandingkan dengan Rp430,64 miliar pada 2022. Peningkatan ini juga disebabkan oleh kenaikan penjualan di kedua saluran tersebut.
Kenaikan pendapatan ini diikuti oleh pertumbuhan laba bersih yang meningkat 16,93% yoy menjadi Rp4,7 miliar pada Januari 2024. Selama tahun 2023, laba bersih DOSS naik 32,25% yoy menjadi Rp23,73 miliar dari Rp17,49 miliar pada 2022.
Dengan kinerja yang positif, DOSS berencana mulai tahun buku 31 Desember 2024, mendatang dan seterusnya, berkomitmen membagikan dividen kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya 30% dari laba bersih.
Sementara itu, dari sudut pandang neraca keuangan, per 31 Januari 2024, DOSS memiliki total aset sebesar Rp166,68 miliar, dengan rincian Rp140,08 miliar berupa aset lancar dan Rp26,60 miliar berupa aset tetap atau tidak lancar.
Adapun total liabilitas DOSS pada periode tersebut mencapai Rp71,41 miliar, dengan rincian Rp68,73 miliar untuk liabilitas jangka pendek dan Rp2,78 miliar untuk liabilitas jangka panjang. Dengan demikian, ekuitas perseroan mencapai Rp95,26 miliar.