<p>Proyek PT PP Presisi Tbk, anak usaha PT PP (Persero) Tbk. / pp-presisi.co.id</p>
Korporasi

PP Presisi (PPRE) Raup Kontrak Baru Rp5,24 Triliun Sepanjang 2022

  • Kontrak baru PT PP Presisi Tbk didominasi sektor jasa pertambangan menyumbang 55%.

Korporasi

Laila Ramdhini

JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PPRE) beserta entitas anak perusahaannya PT Lancarjaya Mandiri Abadi (PT LMA) meraih kontrak baru mencapai Rp5,24 triliun sepanjang tahun 2022.

Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar mengatakan PPRE mendominasi dengan berkontribusi sebesar Rp3,66 triliun atau 70% dari total nilai kontrak baru tersebut dan sisanya oleh PT LMA.

"Perolehan kontrak senilai Rp5,24 triliun selama satu tahun sudah mendekati target kami yang dituangkan pada RKAP 2022. Tahun 2023 ini kami yakin bahwa PT PP Presisi dapat menggaet lebih banyak lagi proyek-proyek mining maupun sipil untuk mewujudkan mimpi Indonesia dengan infrastruktur yang lengkap” ujar Rully, dikutip Selasa, 24 Januari 2023.

Dari lima lini bisnis perseroan, sektor jasa pertambangan menyumbang 55% atau sebesar Rp2,90 triliun dari total perolehan nilai kontrak baru.

Nilai tersebut diperoleh dari lini bisnis mining service yang mencakup addendum pekerjaan hauling PT Weda Bay Nickel dan pembangunan infrastruktur pertambangan PT Hengjaya Mineralindo.

Kemudian lini bisnis civil work memberikan sumbangan sebesar 40,7 persen atau sejumlah Rp2,13 triliun dari total perolehan nilai kontrak baru. Selanjutnya lini bisnis pekerjaan struktur yaitu bekisting dan bangunan gedung lainnya menyumbang sebesar 2,5 persen dari total perolehan nilai kontrak baru.

Sisanya, disumbangkan dari bisnis persewaan alat berat serta produksi beton jadi atau readymix.

Total penambahan kontrak baru ini mayoritas berasal dari pemberi kerja eksternal atau di luar dari PP Group, dengan nilai total pemasaran sebesar Rp4,48 triliun atau sebesar 92,5 persen berasal dari luar PP Group.

“Dengan semakin membesarnya porsi perolehan kontrak baru kami di luar group, tentunya menjadikan kebanggaan dan keyakinan kami bahwa PP Presisi telah semakin berkembang di market konstruksi maupun jasa pertambangan," ujar Direktur Operasi PPRE Darwis Hamzah.

Sebagai informasi, PT PP Presisi telah menerbitkan obligasi tahap satu senilai Rp201 miliar yang digunakan untuk membiayai kredit investasi serta kredit modal kerja perseroan tahun pada tahun 2022 lalu.