Prabowo Mainkan Politik Bebas Aktif antara China dan AS
- Politik bebas aktif tidak hanya berfungsi sebagai landasan hubungan luar negeri Indonesia, tetapi juga menjadi pilar dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah global. Pendekatan ini memberi Indonesia ruang untuk bermanuver di tengah persaingan internasional tanpa mengorbankan kemerdekaan politik maupun kepentingan nasional.
Nasional
JAKARTA - Politik luar negeri Indonesia dikenal dengan prinsip bebas aktif. Sikap politik ini memainkan peran penting dalam menjaga kedaulatan nasional sekaligus mendorong perdamaian dan stabilitas global.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri, konsep "bebas aktif" didefinisikan sebagai politik luar negeri yang tidak bersifat netral. Melainkan memungkinkan Indonesia untuk secara bebas menentukan sikap dan kebijakan terhadap isu-isu internasional, tanpa terikat pada satu blok kekuatan dunia.
" Yang dimaksud dengan "bebas aktif" adalah politik luar negeri yang pada hakikatnya bukan merupakan politik netral, melainkan politik luar negeri yang bebas menentukan sikap" bunyi kutipan UU tersebut, dikutip Rabu, 13 November 2024.
Melalui pendekatan ini, Indonesia diharapkan aktif berkontribusi dalam penyelesaian konflik, sengketa, serta isu-isu global demi terciptanya ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Politik bebas aktif yang dijalankan Indonesia bertujuan untuk menjaga kedaulatan negara sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
- SRC Gelar Program Yuk Belanja Ke SRC untuk Kerek Pertumbuhan UMKM
- Berikut Pernyataan Lengkap UI Soal Penangguhan Gelar Doktor Bahlil
- Akui Kesalahan, UI Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil
Sebagai negara yang berkomitmen mewujudkan perdamaian dan keadilan sosial, Indonesia menghindari terikat pada satu kekuatan atau blok internasional. Negara memilih untuk membangun hubungan yang mandiri dan berorientasi pada kepentingan nasional. Dengan prinsip ini, Indonesia tetap menjaga kemerdekaannya di tengah dinamika politik dunia yang sering kali terbagi ke dalam blok-blok kekuatan besar.
Politik bebas aktif telah memungkinkan Indonesia berperan dalam menjaga perdamaian dunia, dengan keterlibatan aktif dalam berbagai forum dan organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan organisasi internasional lainya. Dalam setiap kesempatan, Indonesia berusaha memperjuangkan isu-isu penting seperti perdamaian, lingkungan hidup, dan hak asasi manusia (HAM), serta mendorong penyelesaian damai atas berbagai konflik global.
Relevansi Politik Bebas Aktif ala Prabowo
Dalam kunjungan luar negeri perdananya sebagai Presiden Indonesia, Prabowo Subianto mencoba menunjukkan komitmen terhadap politik bebas aktif dengan mengunjungi dua kekuatan besar dunia. Keduanya China dan Amerika Serikat. Dua negara ini berada dalam satu rangkaian perjalanan diplomatik.
Dalam kunjungan ini Prabowo menekankan sikap politik luar negeri Indonesia yang tidak berpihak dan tetap independen dalam percaturan internasional, sebagaimana semangat bebas aktif yang dirumuskan dalam UUD 1945.
Dengan demikian, Indonesia berupaya bersikap, meski berada di tengah persaingan global yang tajam antara China dan Amerika Serikat, ia tidak terikat pada blok kekuatan tertentu dan dapat menjalin hubungan baik dengan keduanya demi kepentingan nasional.
Kala berada di China, Prabowo bertemu dengan Presiden Xi Jinping untuk memperkuat kemitraan di sektor ekonomi, maritim, dan pertahanan. Selain menandatangani nota kesepahaman untuk meningkatkan investasi di sektor ekonomi biru, perumahan, dan pertanian, Prabowo juga menegaskan dukungan Indonesia atas prinsip "Satu China," yang merupakan prioritas kebijakan luar negeri China.
Dalam pertemuan ini, kedua negara sepakat untuk mengadakan pertemuan 2+2 antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan pada 2025 serta memperkuat sinergi pertahanan melalui latihan bersama dan dialog keamanan, khususnya dalam konteks Laut China Selatan.
“Kami ingin terus bekerja sama dan bersinergi dengan China yang kembali menempati posisi penting di dunia. Kami ingin menjadi bagian dari kebangkitan ini. Kami memandang China sebagai kekuatan besar tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga sebagai pusat kekuatan peradaban,” papar Prabowo, di Beijing.
Komitmen ini memperlihatkan bahwa Indonesia bisa memainkan peran aktif dalam mempererat hubungan diplomatik dengan China, sembari tetap menjaga kedaulatan dan stabilitas kawasan.
Sementara itu, dalam kunjungan ke Amerika Serikat, Prabowo bertemu dengan Presiden Joe Biden. Selain itu juga dengan para pemimpin perusahaan besar AS, seperti Freeport McMoran, ExxonMobil, dan Boeing, untuk memperkuat investasi di Indonesia.
- SRC Gelar Program Yuk Belanja Ke SRC untuk Kerek Pertumbuhan UMKM
- Berikut Pernyataan Lengkap UI Soal Penangguhan Gelar Doktor Bahlil
- Akui Kesalahan, UI Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil
Pertemuan ini juga difasilitasi oleh USINDO dengan kehadiran 25 perwakilan perusahaan besar AS. Di sini, Prabowo mengundang investasi AS terutama dalam teknologi energi terbarukan, geotermal, dan penangkapan karbon, mendukung komitmen Indonesia menuju net zero emission.
"Saya juga mendorong mereka untuk terus melakukan investasi ikut serta dalam rencana pembangunan kita," ujar Prabowo di Amerika Serikat.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah Indonesia terhadap reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi sebagai bagian dari upaya menciptakan iklim investasi yang lebih baik dan transparan.
Dengan melibatkan diri secara aktif dalam upaya menarik investasi dan menjalin kemitraan strategis baik dengan China maupun Amerika Serikat, Prabowo memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang memiliki kemandirian dalam menentukan arah politik luar negerinya.
Langkah ini memperlihatkan kemampuan Indonesia untuk beradaptasi dan tetap relevan di panggung dunia, bahkan di tengah persaingan global. Melalui politik bebas aktif, Indonesia berupaya menjadi jembatan diplomatik yang dapat memperkuat kerja sama di berbagai sektor dengan negara-negara besar tanpa harus berpihak, menjunjung tinggi perdamaian, dan fokus pada kepentingan nasional demi kemakmuran bersama.