<p>Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke PT Pindad (Persero) dan mencoba senjata buatan BUMN itu. / Dok. Kemhan.go.id</p>
Nasional

Prabowo Sebut Belanja Alutsista Rp1.750 Triliun Titah Jokowi

  • Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto akhirnya buka suara soal rencana belanja alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Rp1.750 triliun. Prabowo mengungkap belanja jumbo tersebut digulirkan atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Nasional
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto akhirnya buka suara soal rencana belanja alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Rp1.750 triliun. Prabowo mengungkap belanja jumbo tersebut digulirkan atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Presiden meminta saya untuk membuat grand desain dan minta rencana ini digulirkan untuk jangka 25 tahun, jangan dicicil dan utuh. Itu petunjuk beliau (Jokowi),” kata Prabowo dalam Siniar Deddy Corbuzier, dikutip Senin, 14 Juni 2021.

Rencana itu, kata Prabowo, masih dalam tahap pengkajian lebih lanjut. Namun, dirinya mengungkap realisasi belanja ini tidak akan dilakukan dalam waktu dekat karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih fokus pada penanganan COVID-19.

Prabowo harus mengantongi izin dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk merealisasikan belanja jumbo tersebut.

Merespon penggunaan alutsista di kondisi global saat ini, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menyebut senjata baru ini tidak akan digunakan untuk rencana invasi ke negara lain.

Alutsista anyar ini diklaim Prabowo bakal digunakan untuk meningkatkan pertahanan Indonesia, termasuk di Ibu Kota Negara (IKN) baru.

“Indonesia nggak ada niat invasi ke luar. Itu yang saya tegaskan dimana-mana, dan itu disukai oleh tetangga-tetangga kita. Kita membela diri kalau diserang,” kata Prabowo.

Senada, Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Kamrussamad mengungkapkan anggaran senilai Rp1,7 kuadriliun itu diperlukan untuk meningkatkan pertahanan di IKN baru.

“Infrastrukturnya sudah kita siapkan untuk ibu kota baru sudah bagus, tapi percuma kalau keamanannya gampang dibobol,” kata Kamrussamad dalam rapat kerja Komisi XI DPR RI bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Rabu, 9 Juni 2021.

Rencana belanja jumbo Kemenhan terungkap dalam Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kemenhan 2020-2024.

Mengacu kepada Raperpres tersebut, secara rinci, anggaran itu paling banyak dialokasikan untuk akuisisi Alpalhankam sebesar US$79,1 miliar atau Rp1.132 triliun (asumsi kurs Rp14.318 per dolar Amerika Serikat).

Lalu, pos belanja bakal bermuara di pembayaran bunga tetap selama Rencana Strategis (Renstra) sebesar US$13,39 miliar atau Rp191,72 triliun dan dana kontijensi yang mencakup pemeliharaan serta perawatan Alpalhankam US$32,51 miliar atau Rp465,5 triliun. (RCS(