Prabowo Subianto saat pelantikan presiden RI 2024-2029 di Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024.
Nasional

Prabowo Tegaskan Hubungan Baik dengan PDI Perjuangan

  • Prabowo menekankan pentingnya peran oposisi dalam demokrasi. Ia memandang oposisi seperti PDI Perjuangan memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi kebijakan-kebijakan pemerintah.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi sikap PDI Perjuangan yang memilih berada di luar koalisi pemerintah. Prabowo menyebut keberadaan PDI Perjuangan sebagai oposisi adalah bagian penting dari mekanisme check and balance dalam demokrasi. 

Menurut Ketua Umu Gerindra ini, keberadaan oposisi yang konstruktif diperlukan untuk memastikan jalannya pemerintahan tetap akuntabel dan transparan, pernyataan tersebut disampaikan Prabowo kala menghadiri acara peringatan HUT Ke-60 Partai Golkar di Sentul, Jawa Barat, Kamis malam.

Di tengah dinamika politik yang semakin kompleks, Prabowo juga menegaskan kenyamanannya dalam bekerja sama dengan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju. Meski demikian, ia tak luput memberikan penghormatan kepada Puan Maharani, Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga hadir, menurut Prabowo, Puan dinilai dapat mitra strategis dalam menjaga stabilitas politik nasional.

"Saya merasa nyaman dengan partai-partai Koalisi Indonesia Maju. Saya merasa nyaman ada Mbak Puan di sini malam hari ini. Dan saya menghargai, saya menghargai PDI Perjuangan," tegas Prabowo, di Sentul, dikutip Jumat, 13 Desember 2024.

Prabowo menekankan pentingnya peran oposisi dalam demokrasi. Ia memandang oposisi seperti PDI Perjuangan memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi kebijakan-kebijakan pemerintah. Menurutnya, demokrasi yang sehat hanya dapat terwujud apabila ada pengawasan yang konstruktif dan independen dari partai-partai di luar pemerintahan.

“Walaupun saya punya gagasan persatuan nasional mau ikut-ikut Bung Karno, saya menghargai bahwa untuk demokrasi, mungkin perlu ada yang di luar koalisi,” tambah Prabowo.

Meski berada pada posisi politik yang berbeda, Prabowo menegaskan keyakinannya bahwa semua partai politik di Indonesia, termasuk PDI Perjuangan, memiliki komitmen yang sama terhadap nilai-nilai nasionalisme. Menurutnya, persatuan dan kesatuan bangsa harus menjadi landasan utama dalam membangun masa depan Indonesia.

Dalam pidatonya, Prabowo juga mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak asing yang berusaha memecah belah bangsa. Ia mengingatkan bahwa tantangan global yang semakin kompleks membutuhkan kewaspadaan dari seluruh elemen bangsa.

Tolak Benci Lawan Politik

Prabowo juga menekankan pentingnya menjaga prinsip-prinsip dasar dalam politik. Ia menolak keras segala bentuk kebencian, caci maki, dan tindakan yang memperkeruh suasana politik. Menurut Prabowo politik harus kembali kepada akar kepribadian asli bangsa Indonesia yang mengedepankan kesantunan dan kebersamaan, sebagaimana diwariskan oleh berbagai suku yang membentuk identitas bangsa ini. 

Dengan sikap tersebut, Prabowo berharap semua pihak, baik pemerintah maupun oposisi, dapat menjalankan peran masing-masing tanpa mengorbankan nilai-nilai luhur yang menjadi jati diri bangsa.

"Saya tidak pernah mau terpancing untuk membenci. Di bidang politik, kita tidak boleh sampai membenci lawan, mencaci maki, maupun menghardik. Kembali kepada kepribadian kita, kembali kepribadian asli bangsa Indonesia dari seluruh suku," tambah Prabowo.

Menutup pernyataannya, Prabowo menyampaikan pesan penting kepada para pemimpin bangsa agar terus belajar dari sejarah. Ia menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menghadapi pihak-pihak yang berupaya memanfaatkan kelemahan bangsa untuk kepentingan mereka sendiri.

“Belajarlah dari sejarah, kita terlalu lugu. Bangsa Indonesia terlalu lugu, kita sering dibohongi,” pungkas Prabowo.