Prabowo Tolak Gabung Blok Pertahanan, Pilih Blok Ekonomi Ini
- Dengan adanya persaingan pasar global yang semakin kompetitif, keterlibatan Indonesia dalam blok ekonomi tersebut diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, membuka akses pasar baru, dan menarik lebih banyak investasi ke Indonesia.
Nasional
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menegaskan langkah Indonesia bergabung dengan sejumlah blok ekonomi global, seperti BRICS, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), dan Kemitraan Trans-Pasifik Komprehensif dan Progresif (CPTPP), sepenuhnya ditujukan untuk kepentingan nasional.
Keputusan tersebut menjadi komitmen Indonesia untuk memperkuat posisi ekonomi di tengah persaingan global, tanpa melibatkan diri dalam aliansi blok pertahanan tertentu. Prabowo menyampaikan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam blok-blok ekonomi bertujuan untuk memaksimalkan peluang dan keuntungan ekonomi.
Dengan adanya persaingan pasar global yang semakin kompetitif, keterlibatan Indonesia dalam blok ekonomi tersebut diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, membuka akses pasar baru, dan menarik lebih banyak investasi ke Indonesia.
"Bapak Prabowo menyampaikan bahwa kita sebagai negara yang memperjuangkan interes nasional kita, kita tidak akan bergabung dengan blok pertahanan manapun. Tapi kita akan join dengan berbagai blok ekonomi yang menguntungkan kepentingan bangsa kita," terang Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi, dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip Selasa, 3 Desember 2024.
- Honda Beat Edisi One Piece Siap Gebrak Pasar RI
- Broker Ini Serok Saham Alamtri (ADRO), Akumulasi Capai Rp932 Miliar
- Strategi Anak Usaha Kalbe Farma Dukung Petani Lokal dan Keberlanjutan Lingkungan
Bergabung Dengan Brics
Sejak awal terbentuknya kabinet baru, Indonesia aktif mendorong kerja sama internasional. Menteri Luar Negeri Sugiono menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi BRICS Plus di Rusia bulan lalu. Keikutsertaan Indonesia di forum tersebut menjadi langkah awal memperkuat hubungan dengan negara-negara berkembang lainnya.
Proses Bergabung Dengan OECD
Indonesia juga mempercepat proses aksesi ke OECD, yang dimulai sejak Maret 2024. OECD, atau Organisation for Economic Co-operation and Development, merupakan organisasi internasional yang beranggotakan 38 negara.
OECD memiliki tujuan utama mempromosikan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Keanggotaan di OECD akan mendorong Indonesia untuk mengadopsi standar kebijakan terbaik di bidang ekonomi, pendidikan, inovasi, dan pembangunan berkelanjutan.
- Honda Beat Edisi One Piece Siap Gebrak Pasar RI
- Broker Ini Serok Saham Alamtri (ADRO), Akumulasi Capai Rp932 Miliar
- Strategi Anak Usaha Kalbe Farma Dukung Petani Lokal dan Keberlanjutan Lingkungan
Keikutsertaan Sebagai Anggota CPTPP
Dalam proses aksesi CPTPP, Indonesia mendapatkan dukungan dari negara-negara anggota. CPTPP, atau Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership, merupakan perjanjian perdagangan bebas yang mencakup 11 negara di kawasan Asia-Pasifik dan Amerika.
Dengan mengatur perdagangan, investasi, serta standar ketenagakerjaan dan lingkungan, CPTPP diharapkan dapat menciptakan akses pasar yang lebih luas bagi anggotanya. Bergabung dengan CPTPP akan memberikan Indonesia keuntungan dalam perdagangan internasional serta meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.
Dengan bergabungnya Indonesia ke blok-blok ekonomi strategis ini, pemerintah optimistis mampu meningkatkan daya saing nasional dan mewujudkan visi besar Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi utama dunia. "Jadi kita akan bergabung dengan blok manapun yang kemudian nanti bisa memberikan keuntungan ekonomi bagi bangsa kita," tambah Hasan.