Prediksi IHSG: Profit Taking Bikin Lunglai, Rekomendasi OmFin di Saham ELSA, IPCC, ASII
CEO Finvesol Consulting Fendy Susianto merekomendasikan tiga saham yang berpontensi cuan dan layak untuk dicermati. Di antaranya, saham PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Bursa Saham
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahan pada pekan terakhir Januari 2021. Hal ini didorong oleh peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia yang hampir menyentuh 1 juta kasus.
Di sisi lain, pengumanan nama dewan pengawas serta jajaran direksi Sovereign Wealth Fund (SWF) pekan ini diharapkan mampu mendorong pergerakan bursa. Ditambah, maraknya aksi taking profit telah terjadi pada perdagangan pekan lalu.
Dengan analisa tersebut, CEO Finvesol Consulting Fendy Susianto merekomendasikan tiga saham yang berpontensi cuan dan layak untuk dicermati. Di antaranya, saham PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), dan PT Astra International Tbk (ASII).
- IHSG Masih Konsolidasi Usai Rilis BI Rate, Simak Saham EMTK, LSIP, ZYRX, dan WIKA
- Saham Pilihan Mirae Sekuritas Juni 2021: BBRI Ditendang Diganti PRDA, Temani ANTM hingga INCO
- IHSG Terancam Bearish Jelang Rilis BI Rate, Rekomendasi Saham AALI, SMRA, BNGA, dan GGRM
Melalui riset mingguannya, Fendy merekomendasikan beli saham ELSA pada kisaran harga Rp410 – Rp426 dengan stop (cut) loss level dipasang pada level Rp385. Hal ini, katanya, sebagai manajemen risiko untuk membatasi potensi kerugian jika terjadi penurunan harga saham.
“Nah, target jualnya di Rp510 – Rp550,” yang juga merupakan host OmFin Channel di TrenAsia.com, Senin 25 Januari 2021.
Lalu, pria yang akrab disapa OmFin ini merekomendasikan saham IPCC untuk dibeli pada kisaran harga Rp760 – Rp790 dengan cut loss level Rp680. Sedangkan, target jualnya yaitu pada harga Rp1.000 hingga Rp1.100.
Yang ketiga, ia memberikan rekomendasi saham ASII dibeli pada harga Rp6.600 – Rp6.700 dengan stop loss level Rp6.300 untuk pembatasan potensi kerugian. Targel jual OmFin untuk saham satu ini pada kisaran harga Rp7.300 – Rp7.600.
Ulasan Rekomendasi Sebelumnya
Pada pekan sebelumnya, OmFin merekomendasikan tiga saham yang memiliki potensi profit. Tiga saham tersebut yakni PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA). Satu saham pun berhasil cuan, sedangkan sisanya masih running trade hingga pekan ini.
Pada saat itu, ia memberikan rekomendasi saham ISSP dibeli pada rentang harga Rp220 – Rp230 dengan stop (cut) loss level Rp205 dan target jual pada kisaran Rp270 – Rp290. Hasilnya, saham ISSP langsung ‘tancap gas’ dan mencapai target jual di Rp290.
“Sehingga realized profit sebesar 23,93 persen. Selamat, profit daging sebesar 29 persen dalam sepekan, atau bahkan dalam sehari trading,” tutur Fendy atas keberhasilan analisanya.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Kemudian, KLBF yang ia rekomendasikan untuk beli pada kisaran Rp1.625 – Rp1.645 dengan stop loss level Rp1.570, dan target jual Rp2.000 – Rp2.150. Pada akhir perdagangan, Jumat 22 Januari 2021, KLBF mengalami unrealized loss sebesar 0,61% karena ditutup pada harga Rp1.615 per lembar saham.
“Dan ini masih running trade ya. Sampai dengan pekan depan,” imbuhnya.
Terakhir, rekomendasi Fendy jatuh pada saham BNGA untuk dibeli pada kisaran harga Rp970 hingga Rp1.005. Cut loss level dipasang pada Rp950, serta target jual pada rentang Rp1.150 – Rp1.200 per lembar saham.
Sampai dengan penutupan perdagangan pekan lalu, BNGA masih dalam posisi running trade karena ditutup pada harga Rp990 per lembar saham.
“Jangan lupa disiplin dalam trading. Terapkan risk management yang ketat, dan terus yakin untuk berinvestasi. Cuan party, enggak cuan ngopi,” tutup OmFin dengan tagline khas miliknya. (SKO)