Penggabungan usaha alias merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) telah menarik perhatian berbagai pihak.
Korporasi

Prediksi Valuasi dan Infrastruktur XL Axiata-Smartfren Pasca Merger

  • Menggunakan laporan keuangan sepanjang 2023, akumulasi aset XL Axiata dan Smartfren mencapai Rp132,70 triliun. Nominal ini melebihi jumlah aset Indosat, yang hanya mencapai Rp114,72 triliun.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Penggabungan usaha alias merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) telah menarik perhatian berbagai pihak. Mengingat kedua perusahaan ini memiliki aset dan pangsa pasar yang signifikan, analisis terhadap dampak dan keuntungan dari merger ini menjadi penting.

Pasalnya, merger EXCL dan Smartfren diprediksi akan menciptakan entitas telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Saat ini, kedua perusahaan sudah dalam tahap lebih serius untuk merger dengan menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) yang tidak mengikat untuk menjajaki rencana tersebut.

Melalui publikasi keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 15 Mei 2024, Axiata Group Berhad (Axiata atau the Group) dan para pengendalai saham FREN seperti PT Wahana Inti Nusantara (WIN), PT Global Nusa Data (GND), dan PT Bali Media Telekomunikasi (BMT) telah menandatangani kesepatakan tidak mengikat. 

"(Kami) mengumumkan telah memasuki babak baru dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) tidak mengikat untuk menjajaki rencana merger antara XL Axiata dan Smartfren (Rencana Transaksi) dalam rangka menciptakan entitas baru (MergeCo)," bunyi keterbukaan informasi. 

Perlu dicatat, rencana transaksi tersebut masih dalam tahap evaluasi awal, dengan tujuan Axiata dan Sinar Mas yang merupakan bagian dari Smarfren tetap menjadi pemegang saham pengendali dari MergeCo. 

Pertanyaannya, seberapa besar dampak dari merger kedua perusahaan tersebut? Sebab, aksi korporasi serupa juga pernah terjadi di industri telekomunikasi Indonesia antara PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia atau Tri Indonesia.

Valuasi Dahsyat

Merger emiten telekomunikasi bersandikan EXCL dan FREN diproyeksikan bakal menciptakan entitas telekomunikasi terbesar kedua di Tanah Air. Menurut sumber Business Today, valuasi penggabungan dua perusahaan ini mencapai US$3,5 miliar atau Rp56,23 triliun. (Asumsi kurs Rp16.066 per dollar AS).

“Pemilik XL Axiata dan Smartfren Telecom sedang mendiskusikan struktur transaksi potensial yang akan menciptakan entitas senilai US$3,5 miliar dengan sekitar 100 juta pelanggan,” kata sumber Business Today tersebut dikutip Senin, 28 Mei 2024. 

Dilansir dari ocbc.id, valuasi adalah upaya yang dilakukan untuk mengukur nilai suatu perusahaan dengan melihat bagaimana manajemen keuangan dan performa ekonominya. valuasi dilakukan secara berkala karena keadaan ekonomi suatu perusahaan pasti berbeda di setiap periodenya.

Sebelumnya, manajemen EXCL mengatakan aksi korporasi ini dapat memberikan pengaruh yang seimbang terhadap arah strategis dan keputusan operasional MergeCo, dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing.

"Axiata meyakini bahwa MergeCo akan memiliki kelincahan yang strategis, kompetensi dan kemampuan yang mumpuni untuk memenuhi harapan dan permintaan yang semakin meningkat dari konsumen, bisnis dan sektor publik di Indonesia," ujarnya.

Aset Ungguli Indosat

Merujuk laporan keuangan sepanjang 2023, akumulasi aset EXCL dan FREN mencapai Rp132,70 triiun, yang melampaui kepemilikan aset ISAT sebesar Rp114,72 triliun. Dengan demikian, aset kedua perusahaan itu di bawah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 287,04 triliun. 

Apabila diuraikan lebih lanjut, jumlah aset dan ekuitas EXCL masing-masing mencapai Rp87,70 triliun dan Rp26,50 triliun. Sementara itu, aset dan ekuitas FREN masing-masing berada di level Rp45,00 triliun dan Rp15,70 triliun.

Dari sisi kewajiban atau liabilitas EXCL sepanjang 2023 berada di level Rp20,14 triliun jangka pendek dan Rp41,04 triliun jangka panjang. Sementara FREN memiliki liabilitas Rp29,37 triliun. Sehingga akumulasi liabilitas keduanya berada di angka Rp90,55 triliun. 

Mengapa aset, ekuitas dan liabilitas begitu penting? Sebab, ketiganya adalah elemen kunci dalam menganalisis keuangan suatu entitas. Aset menunjukkan nilai properti, investasi, dan sumber daya yang dimiliki, mencerminkan nilai perusahaan secara keseluruhan. 

Sementara itu, ekuitas adalah nilai residual setelah mengurangkan liabilitas dari aset, hal ini menunjukkan kepemilikan pemegang saham dan kesehatan finansial perusahaan. 

Kemudian liabilitas mencerminkan kewajiban finansial yang harus dipenuhi perusahaan, termasuk utang dan kewajiban lainnya. Memahami ketiganya penting untuk menilai kinerja, stabilitas, dan kemampuan perusahaan untuk bertahan dan berkembang.

BTS 4G Dekati ISAT

Hingga akhir 2023, XL Axiata berhasil menambah jumlah Base Transceiver Station (BTS) sebanyak 14.101 unit, meningkatkan total menjadi 160.124 unit atau naik 10%. Dari jumlah tersebut, 104.993 unit adalah BTS 4G.

Sementara itu, FREN telah mengoperasikan 46.022 unit BTS 4G sepanjang tahun 2023. Gabungan jumlah BTS 4G dari kedua perusahaan ini mencapai 151.015 unit, hampir mendekati jumlah BTS 4G yang dimiliki oleh ISAT, yang mencapai 179.070 unit. 

Namun, pemimpin dalam jumlah BTS 4G di Indonesia masih dipegang oleh TLKM, dengan lebih dari 200.000 unit. Pertanyaanya, mengapa BTS 4G sangat penting bagi industri telekomunikasi? Sebab, ini menjadi infrastruktur utama dalam menyediakan layanan komunikasi nirkabel 4G. 

Dengan teknologi ini memungkinkan pengguna untuk mengakses internet dengan kecepatan tinggi, mendukung aplikasi yang membutuhkan bandwidth besar seperti streaming video HD dan gaming online. 

Selain itu, pertumbuhan jumlah BTS 4G di sebuah emiten telekomunikasi mencerminkan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan konektivitas yang semakin besar dalam masyarakat modern, serta memberikan potensi untuk inovasi layanan digital di berbagai sektor ekonomi.