Premi Asuransi Umum Tembus Rp75 Triliun, Sektor Properti Masih Jadi Kontributor Terbesar
- Sektor properti tetap menjadi kontributor terbesar untuk industri asuransi umum walaupun nilai preminya mengalami penurunan pada kuartal III-2023.
IKNB
JAKARTA – Sektor properti tetap menjadi kontributor terbesar untuk industri asuransi umum walaupun nilai preminya mengalami penurunan pada kuartal III-2023.
Menurut data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pada kuartal III-2023, premi pada asuransi properti menurun sebesar 9,3% year-on-year (yoy) dari Rp20,57 triliun menjadi Rp18,65 triliun. Klaim asuransi properti juga mengalami penurunan sebesar 9,2% yoy, turun dari Rp5,38 triliun menjadi Rp4,8 triliun.
Pada kuartal III-2023, premi asuransi umum mencapai Rp73,53 triliun, atau naik 9,81% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp66,96 triliun.
Walaupun mengalami penurunan, premi asuransi properti tetap memiliki porsi yang dominan pada premi industri asuransi umum secara keseluruhan.
Pada kuartal III-2023, porsi premi asuransi properti tercatat sebesar 25,8%, menurun dari 30,8% yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya.
- Kinerja dan Rencana Janu Putra (AYAM) Pasca IPO di Harga Rp100 per Saham
- Iklim Politik Israel Memanas di Tengah Perang di Gaza
- Walaupun Low Season, Okupansi The Nusa Dua Capai 76 Persen
Sementara itu, sektor asuransi kendaraan bermotor mencatat pertumbuhan premi sebesar 11,9% yoy dari Rp13,04 triliun menjadi Rp14,59 triliun. Klaim juga meningkat sebesar 12,8% yoy dari Rp4,61 triliun menjadi Rp5,2 triliun.
Sementara kontribusi asuransi properti terhadap total premi menurun, kontribusi asuransi kendaraan bermotor meningkat dari 19,5% pada periode yang sama tahun sebelumya menjadi 19,8%.
Asuransi kredit mencatat pertumbuhan signifikan dalam hal premi, meningkat sebesar 28,7% yoy dari Rp10,77 triliun menjadi Rp13,86 triliun. Sementara itu, klaim asuransi kredit juga mengalami kenaikan sebesar 21,2% yoy, naik dari Rp8,1 triliun menjadi Rp9,81 triliun.
Sama halnya dengan asuransi kendaraan bermotor, asuransi kredit juga mengalami kenaikan pada kontribusi terhadap total premi industri asuransi umum secara keseluruhan, yakni dari 16,1% menjadi 18,8%.
Di sektor asuransi kesehatan, premi meningkat sebesar 14,6% yoy dari Rp4,62 triliun menjadi Rp5,2 triliun. Klaim asuransi kesehatan juga mengalami kenaikan sebesar 18,7% yoy, naik dari Rp3,84 triliun menjadi Rp4,5 triliun.
Segmen asuransi kesehatan pun mengalami kenaikan kontribusi dari 6,9% yang tercatat pada pada kuartal III-2022 menjadi 7,2% pada kuartal III-2023.
Keempat segmen asuransi di atas tercatat sebagai yang paling mendominasi pangsa premi asuransi umum di kuartal III-2023.
- Festival Rontek Pacitan yang Masuk Top Event Nasional Usai Digelar
- Tepis Rumor,Tingkat Pengembalian Xylobands di Konser Coldplay Jakarta Capai 77 Persen
- Merdeka Copper (MDKA) Berbalik Rugi Rp367,86 Miliar
Klaim Tumbuh Lebih Tinggi dari Premi
Pada kuartal III-2023, premi asuransi umum mencapai Rp73,53 triliun, mencatatkan kenaikan sebesar 9,81% dibandingkan tahun sebelumnya yang sejumlah Rp66,96 triliun. Kontribusi sektor ini terhadap total premi industri asuransi mencapai 18,10%.
Pembayaran klaim asuransi juga mengalami peningkatan dengan tingkat kenaikan yang lebih tinggi dibanding preminya, yakni sebesar 12,09% mencapai Rp30,82 triliun dibandingkan Rp27,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara beban usaha mengalami kenaikan sebesar 12,75% yoy, mencapai Rp11,75 triliun, industri asuransi umum mencetak laba setelah pajak sebesar Rp5,92 triliun, naik 11,26% yoy dari Rp5,32 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.