<p>Suasana showroom penjualan mobil bekas di WTC Mangga Dua, Jakarta, Rabu, 23 September 2020. Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih mengatakan Kebijakan pajak nol persen tidak akan berimbas ke pasar mobil bekas. Menurutnya, pasar mobil bekas tidak terganggu daya beli masyarakat saat ini masih rendah, sementara kebutuhan kendaraan pribadi dirasa penting untuk menghindari penyebaran Covid-19, maka mobil bekas yang dinilai memiliki harga mobil murah tetap menjadi pilihan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional & Dunia

Premi Asuransi Umum Turun, tetapi Klaim Justru Meningkat

  • JAKARTA – Premi industri asuransi umum tercatat turun 7% secara tahunan atau year-on-year pada kuartal III-2020. Pada periode ini, nilai premi yang tercatat sebesar Rp53,87 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal III-2019 sebesar Rp57,9 triliun. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, penurunan terbesar terjadi pada sektor asuransi kendaraan -20,9%. Kemudian, asuransi aneka -20,6% dan asuransi […]

Nasional & Dunia
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Premi industri asuransi umum tercatat turun 7% secara tahunan atau year-on-year pada kuartal III-2020. Pada periode ini, nilai premi yang tercatat sebesar Rp53,87 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal III-2019 sebesar Rp57,9 triliun.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, penurunan terbesar terjadi pada sektor asuransi kendaraan -20,9%. Kemudian, asuransi aneka -20,6% dan asuransi penjaminan 16,4%.

“Penurunan asuransi kendaraan sejalan dengan melambatnya penjualan kendaraan roda empat,” ujar Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisis TI, dan Aktuaria AAUI Trinita Sutumeang di Jakarta, pekan lalu.

Disebutkan, kendaraan roda empat secara ritel turun hingga 46,39% yoy. Sementara penurunan penjualan secara wholesale mencapai 59,3% yoy. Di samping itu, untuk kendaraan roda dua juga menurun sebesar 46,14% yoy.

Faktor tersebut secara tidak langsung mengakibatkan adanya penurunan asuransi secara umum. Padahal, kata Trinita, asuransi kendaraan berkontribusi 20,4% dari total premi asuransi umum yang sebesar Rp53,87 triliun.

Di sisi lain, lanjut dia, klaim asuransi umum justru meningkat 2,57% yoy pada periode ini. Sebelumnya Rp25,19 triliun per kuartal III tahun lalu, menjadi Rp25,84 triliun.

Sektor penerbangan menjadi lini usaha yang mencatatkan klaim paling besar, yakni naik 74,5% yoy dari Rp163 miliar menjadi Rp285 miliar.

Meskipun demikian, Trinita pun optimistis kinerja asuransi umum bakal membaik pada 2021. Menurutnya, situasi ekonomi yang perlahan membaik disertai dengan penyediaan vaksin akan menjadi jalan keluar.

“Dengan begitu, perekonomian dan belanja masyarakat bisa terus berjalan,” kata dia.