Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Foto: Istimewa)
Nasional

Presiden Beberkan Alasan Sulit Beralih dari Amran Sulaiman

  • Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasannya menujuk Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo.

Nasional

Khafidz Abdulah Budianto

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasannya menujuk Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo. Alasan tersebut dibeberkan Presiden saat memberikan keterangan persnya saat meninjau Gudang Bulog di Rawang Timur, Padang, Rabu 25 Oktober 2023.

“Biar langsung bisa kerja karena beliau (Amran Sulaiman) dulunya adalah Menteri Pertanian,” ujar Jokowi, dikutip dari siaran Youtube Sekretariat Kepresidenan. Presiden menyebut Amran yang menjadi Mentan di periode pertama kabinetnya tidak perlu diajari dan belajar soal birokrasi di Kementerian Pertanian. 

Pasalnya, Mentan Andi Amran bukan orang baru di Kementan sehingga tidak perlu lagi untuk mengetahui siapa dirjennya dan berbagai seluk beluk lainnya. “Sudah tinggal langsung dilantik dan saat itu langsung bekerja,” ucap Presiden. 

Amran Sulaiman dibebani mengejar agar produksi beras dan padi meningkat sesuai target. Soal angka, Presiden meminta agar hal itu ditanyakan kepada Mentan Amran Sulaiman. “Karena dengan hal itu harga beras bisa kita kerek turun kembali,” tuturnya. Presiden menegaskan jika produksi beras harus lebih berlipat. 

Sebelumnya Presiden Jokowi telah melantik Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju (KIM) dalam sisa masa jabatan 2019-2024 di Istana Merdeka, Rabu 25 Oktober 2023. 

Amran Sulaiman bukanlah orang baru dalam bidang kementerian tersebut. Dirinya telah menjabat sebagai Menteri Pertanian pada periode 2014-2019. Ia tidak lagi menduduki jabatan tersebut pada periode pemerintahan Presiden Jokowi yang kedua karena digantikan oleh Syahrul Yasin Limpo. 

Amran Sulaiman adalah seorang profesional yang memiliki latar pendidikan di bidang pertanian. Dia menyelesaikan program sarjana hingga doktor dalam ilmu tersebut di Universitas Hasanudin. 

Sejumlah pihak menilai Amran cukup berhasil ketika menjabat Mentan di periode pertama kepemimpinan Jokowi. Dia membuat sejumlah gebrakan dan menyusun langkah strategis menuju swasembada pangan nasional dan menjadi lumbung pangan dunia. 

Usai dilantik presiden, dirinya langsung tancap gas melaksanakan arahan Presiden Jokowi untuk menekan kuota impor beras dalam masa jabatannya yang kurang dari setahun. Selain itu dia diminta memperkuat komoditas pangan strategis seperti pada dan jagung. Amran Sulaiman optimistis dapat melakukan hal tersebut. 

"Fokus pangan padi dan jagung, ini penting sekali. Impor ini 3,5 juta beras, kita menekan dulu kembali ke titik 0. Insya Allah masuk swasembada kembali,” ujarnya, dikutip dari Antara, Rabu. 

Indonesia yang pernah swasembada beras memberikan rasa optimis pada Mentan untuk mewujudkan hal tersebut. Amran sendiri langsung melakukan rapat bersama eselon I dan eselon II di Kementerian Pertanian selepas dilantik. 

Selain target swasembada, Amran akan menyelesaikan masalah dan keluhan petani. Sebagai contoh adalah keluhan soal pupuk yang dapat menjadi tanda akan menurunnya produksi pangan.