Presiden Biden Tuding Partai Republik Goyahkan Militer AS
- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuduh Partai Republik “menggoyahkan" militer AS dengan membiarkan Senator Republik AS, Tommy Tuberville, menghalangi lebih dari 300 penunjukan militer AS terkait kebijakan aborsi di Pentagon.
Dunia
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuduh Partai Republik “menggoyahkan" militer AS dengan membiarkan Senator Republik AS, Tommy Tuberville, menghalangi lebih dari 300 penunjukan militer AS terkait kebijakan aborsi di Pentagon.
Tuberville, seorang konservatif dari Alabama, mulai menghalangi konfirmasi ke pos senior di Pentagon pada bulan Maret sebagai protes terhadap kebijakan Departemen Pertahanan. Diketahui departemen tersebut memberikan cuti berbayar dan penggantian biaya bagi anggota layanan militer yang melakukan perjalanan untuk mendapatkan aborsi.
“Partai Republik dulu selalu mendukung militer, tetapi saat ini mereka sedang melemahkan militer,” kata Biden dalam pidato 27 menit untuk menghormati mantan Presiden Harry S. Truman, dikutip dari Reuters, Jumat 28 Juli 2023.
- Bukan Thomas Edison, Ternyata Ini Penemu Lampu
- Kemenko Marves Catat Predikat WTP Laporan Keuangan 7 Tahun Beruntun
- Resmikan Bursa Kripto, Mendag Ingatkan Perlindungan Konsumen
Biden mencatat tindakan Tuberville mencegah banyak perempuan dan orang-orang berkulit berwarna untuk naik ke posisi yang lebih senior. Termasuk di antara mereka adalah Jenderal Angkatan Udara CQ Brown, orang kulit hitam pertama yang memimpin cabang angkatan bersenjata manapun.
Dia telah dinominasikan Biden untuk memimpin Staf Gabungan Angkatan Bersenjata, dan Laksamana Angkatan Laut Lisa Franchetti, yang akan menjadi wanita pertama yang memimpin layanan tersebut sekaligus menjadi anggota Staf Gabungan Angkatan Bersenjata. “Saya pikir itu keterlaluan,” kata Biden merespons sikap Republik.
Biden menyerukan kepada para anggota Partai Republik untuk mengakhiri “omong kosong” tersebut dan mengonfirmasi para calon. “Saya mendesak anggota Partai Republik di Senat untuk melakukan apa yang mereka tahu benar dan menjaga keamanan negara kita seperti yang dilakukan Harry Truman, dan menyetujui semua calon militer yang luar biasa sekarang, sekarang, sekarang," tegasnya.
- Praktis! Coba Meeting.ai untuk Buat Notulen Rapat dalam Bahasa Indonesia
- Gara-gara Inflasi, Keuntungan Unilever Turun 19,5 Persen jadi Rp2,8 Triliun
- Jalin Kerja Sama dengan KlikDokter, BRI Perkuat Layanan Digital Payment
Presiden menyatakan “pembekuan yang bersifat partisan” tersebut telah merugikan kesiapan militer, keamanan, dan moral pasukan, serta menyebabkan penundaan pemindahan dan promosi, menciptakan ketidakpastian besar bagi keluarga militer terkait pekerjaan, sekolah, dan tempat tinggal.
Presiden juga merujuk pada komentar dan tindakan dua senator Republikan lainnya, Josh Hawley dari Missouri dan Ted Cruz dari Texas, meskipun tanpa menyebutkan nama mereka, yang menurutnya telah mencela militer AS sebagai menjadi lemah.
Biden menyebut perubahan retorika dan tindakan Partai Republik sebagai “bahaya” dan mengajukan permohonan untuk persatuan guna melanjutkan kemajuan negara. “Mari kita bangkit menghadapi situasi ini dan mengembalikan jiwa negara ini. Perlakukan satu sama lain dengan sopan dan hormat, ubahlah cara berbicara," ujar Biden.