Ferdinand Marcos Jr. Presiden Filipina (Reuters/Carlos Barria)
Dunia

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Positif COVID-19

  • Marcos, yang berusia 66 tahun, terakhir terlihat di depan umum pada hari Sabtu, 2 Desember 2023. Itu saat dia menghadiri acara keluarga di dalam halaman istana kepresidenan.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Namun Bongbong, sapaan akrabnya, masih dalam kondisi cukup sehat untuk mengadakan pertemuan secara daring. Kantor Komunikasi Kepresidenan menyatakan Marcos akan diisolasi selama lima hari. 

Pernyataan itu tidak menyebutkan kapan dia dinyatakan positif terkena virus tersebut. “Presiden tetap fit untuk menjalankan tugasnya dan akan melanjutkan pertemuan yang dijadwalkan melalui telekonferensi," demikian pernyataan itu, dikutip dari Reuters, Selasa, 5 Desember 2023.

Marcos, yang berusia 66 tahun, terakhir terlihat di depan umum pada hari Sabtu, 2 Desember 2023. Itu saat dia menghadiri acara keluarga di dalam halaman istana kepresidenan. Dia telah membatalkan acaranya pada hari Selasa. 

Itu termasuk kunjungan ke Mindanao di Filipina selatan untuk menghadiri para korban pemboman pada hari Minggu, 3 Desember 2023, dan orang-orang yang mengungsi akibat gempa bumi yang kuat dan gempa susulan sejak Sabtu malam.

Marcos sebelumnya tertular virus tersebut pada tahun 2020, menurut juru bicaranya saat itu dan menerima dosis booster kedua pada kampanye vaksinasi oleh departemen kesehatan tahun lalu.

Menurut data dari Departemen Kesehatan, Filipina telah mencatat 1.340 kasus baru virus tersebut selama sepekan terakhir. Filipina memiliki lebih dari 4,1 juta kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, yang sebagian besar telah pulih.

Merebak di Singapura

Sebelumnya, Singapura juga mencatat peningkatan kasus COVID-19 kembali. Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura mengungkapkan telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam infeksi COVID-19 di negara tersebut. Masyarakat diimbau untuk mengikuti perkembangan vaksinasi mereka. 

Jumlah perkiraan kasus infeksi COVID-19 meningkat dua kali lipat menjadi 22.094 pada19-25 November 2023, dibandingkan dengan 10.726 pada pekan sebelumnya. “Rata-rata harian pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit dan kasus ICU tetap stabil,” tambah kementerian, dikutip dari CAN, Senin, 4 Desember 2023.

MOH mengatakan peningkatan infeksi dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti musim perjalanan akhir tahun dan berkurangnya kekebalan penduduk. Varian EG.5 dan sublini HK.3 tetap menjadi subvarian utama di Singapura, menyumbang lebih dari 70 persen dari kasus yang diurutkan.