<p>Sumber: SCMP</p>
Dunia

Presiden Joe Biden: Proposal US$1.8 Triliun untuk Saingi China

  • Presiden Joe Robinette Biden mengungkapkan rancangan pengeluaran yang telah ditetapkan sebelumnya bersamaan dengan proposal US$1.8 triliun atau setara dengan Rp26 kuadriliun dibutuhkan untuk menyaingi ekonomi China (asumsi kurs Rp14.450 per dollar Amerika Serikat).

Dunia
Mochammad Ade Pamungkas

Mochammad Ade Pamungkas

Author

JAKARTA- Presiden Joe Robinette Biden mengungkapkan rancangan pengeluaran yang telah ditetapkan sebelumnya bersamaan dengan proposal US$1.8 triliun atau setara dengan Rp26 kuadriliun (asumsi kurs Rp14.450 per dollar Amerika Serikat).

Menurut Biden, dana tersebut dibutuhkan untuk menyaingi ekonomi China.

“Untuk memenangkan kompetisi di masa depan, dalam pandangan saya kita juga perlu membuat investasi kepada keluarga dan anak-anak kita,” ujar Biden dalam Sidang Istimewa Kongres AS pada Kamis, 29 April 2021.

Secara rinci, Gedung Putih menyebutkan proposal tersebut mencakup US$1 triliun atau Rp14.4 kuadriliun untuk sektor pendidikan dan perawatan anak.

Kemudian US$800 miliar atau Rp11,5 kuadriliun dikerahkan untuk bantuan kredit pajak kepada keluarga berpendapatan menengah ke bawah.

Oleh karena itu ia mendesak pembuat undang-undang untuk mendukung proposal pendanaan tersebut yang ditujukan untuk sektor pendidikan dan kesejahteraan keluarga.

Namun untuk menutupi biaya proposal tersebut, Joe Biden mengusulkan pembaruan sistem pajak AS, yaitu dengan menaikkan tarif pajak marginal dari 37% menjadi 39,6% kepada warga kaya Amerika.  

Menurut Joe Biden, persaingan internasional yang semakin ketat harus mendorong pembangunan Amerika Serikat yang lebih baik kedepannya.

“Kita berada pada titik perubahan besar dalam sejarah, kita harus membangun kembali dengan lebih baik,” kata Joe Biden mengutip dari laman SCMP pada Jumat, 30 April 2020.

Proposal tersebut mengikuti rancangan pengeluaran paket pemulihan COVID-19 dan paket infrastruktur yang telah ditetapkan sebelumnya dengan total dana sebesar US$4 triliun atau setara Rp57 kuadriliun.

Biden berpendapat anggaran belanja tersebut merupakan langkah besar bagi Amerika Serikat untuk mengimbangi China yang merupakan penantang strategis dari Negeri Paman Sam tersebut.

Upaya tersebut juga merupakan respon Presiden Joe Biden setelah mengadakan pertemuan dengan Presiden China Xi Jin Ping.

“Dia sangat serius untuk menjadi bangsa paling signifikan di dunia. Ia menganggap demokrasi tidak dapat bersaing dengan autokrasi di abad ke-21,” kata Biden dikutip dari CNA.