Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melepas secara simbolis ujicoba motor listrik dalam acara peluncuran kolaborasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Jakarta, 22 Februari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Presiden Jokowi Berharap Electrum Dapat Merajai Ekosistem Kendaraan Listrik Dunia

  • Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik antara Electrum, perusahaan patungan PT Gojek Indonesia dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Pertamina Persero, serta perusahaan asal Taiwan Gogoro.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik antara Electrum, perusahaan patungan PT Gojek Indonesia dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Pertamina Persero, serta perusahaan asal Taiwan Gogoro. 

Jokowi menyampaikan, pemerintah sangat serius untuk menjajaki penggunaan energi terbarukan, termasuk kendaraan listrik. Menurut Jokowi, upaya itu sesuai dengan target pemerintah untuk menurunkan emisi karbon hingga 30% pada tahun 2030 dan net-zero carbon emission pada tahun 2060. 

Jokowi pun mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi keberanian para direktur perusahaan dari hulu sampai ke hilir untuk mulai membangun ekosistem kendaraan listrik. Ke depannya, presiden berharap Indonesia dapat menjadi produsen kerajaan listrik berskala internasional. 

“Oleh sebab itu, dengan didukung oleh ekosistem kendaraan listrik dari hulu sampai hilir kita harapkan negara kita Indonesia nanti betul-betul mampu merajai, menjadi produsen, dari kendaraan listrik,” ujar Jokowi dalam konferensi pers Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik dari Indonesia untuk Dunia, Selasa, 22 Februari 2022.

Jokowi menambahkan, pada tahun 2025, pemerintah menargetkan untuk penggunaan dua juta kendaraan listrik di Indonesia sebelum memasuki pasar ekspor. 

“Saya sangat menghargai upaya ini, dan kita harapkan nanti pabrik baterainya, baterai listriknya, segera bisa selesai dalam kapasitas yang besar. Kemudian kendaraannya di sini sudah ada WIKA Gesit, juga akan ditingkatkan lagi kapasitas produksinya,  bekerja sama dengan perusahaan dari Taiwan, Gogoro, sehingga ekosistem kendaraan listrik ini dapat terbangun dan siap untuk berkompetisi dengan negara-negara lain,” imbuh Jokowi.

Menurut Presiden, sistem manajemen pengisian ulang tenaga kendaraan yang dilakukan dengan teknologi penukaran baterai (SWAP battery technology) adalah hal yang diinginkan oleh para pemakai kendaraan sehingga akan menarik minat banyak orang untuk menggunakan kendaraan listrik karena kemudahannya dan tidak menimbulkan polusi. 

CEO PT Gojek Indonesia dan Direktur Electrum Kevin Aluwi mengatakan, saat ini sudah ada beberapa ratus unit motor listrik yang bisa dipakai oleh mitra-mitra driver Gojek. Menurut Kevin, para mitra driver memberikan respon yang sangat positif akan penggunaan motor listrik. 

“Kami bersyukur karena responnya positif sekali dari sudut pandang driver, dari tarikannya yang mulus, jangkauan kendaraan yang lumayan jauh, karena driver itu kan sehari mungkin bisa ratusan kilometer berkendara,” ujar Kevin. 

Kevin menjelaskan, penggunaan kendaraan listrik memberikan keuntungan tidak hanya dari segi penggunaan, melainkan juga dari sudut pandang biaya. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari para mitra driver yang sudah menggunakan motor listrik, biaya operasional bisa turun sekitar 30%.

“Perbulan bisa lebih murah Rp500 ribu hingga Rp700 ribu. Jadi, dari sudut pandang mitra driver, cukup menjanjikan,” jelas Kevin. 

Kendaraan listrik yang digunakan oleh mitra driver pun menuai respon positif dari para konsumen. Respon positif itu diharapkan pada gilirannya dapat menumbuhkan minat dari masyarakat secara umum terhadap kendaraan listrik. 

“Jadi, buat kami ini merupakan pertanda bahwa kami sudah siap untuk besarkan skala operasional kami untuk motor listrik di mana tahun ini akan ada ribuan motor listrik di seluruh Indonesia,” terang Kevin. 

Menurut Kevin, penggunaan motor listrik saat ini sudah berjalan di wilayah Jakarta Selatan. Dalam jangka waktu beberapa bulan ke depan, pihaknya berencana untuk memperluas penggunaan kendaraan listrik di seluruh Jakarta dan kota-kota lain. 

“Tarifnya sama dan bisa diseleksi sendiri. Jadi nanti di pilihan GoRide, ada GoRide biasa, ada GoRide Electric,” papar Kevin. 

Direktur Utama PT Pertamina Persero Nicke Widyawati menyampaikan, kolaborasi yang dilakukan untuk pengembangan kendaraan listrik ini merupakan bagian dari program transisi energi yang bisa berhasil berkat kerja sama antara pihak-pihak terkait. 

“Jadi, kerja sama ini saling melengkapi di mana bagi Pertamina sendiri, khusus untuk pengembangan electric vehicle, ini direncanakan untuk membangun dari hulu ke hilir,” kata Nicke.