Yoon Suk Yeol.jpeg
Dunia

Presiden Korea Selatan Akhirnya Dimakzulkan, Janji akan Melawan

  • Mahkamah Konstitusi akan memutuskan apakah akan memberhentikan Yoon dalam enam bulan ke depan.

Dunia

Amirudin Zuhri

SEOUL- Parlemen Korea Selatan pada Sabtu 14 Desember 2024 memutuskan mencopot Presiden Yoon Suk Yeol dari jabatannya. Namun Yoon berjanji akan melawannya.

Pemungutan suara ini adalah yang kedua dilakukan setelah yang pertama gagal memakzulkan Yoon terkait pengumuman darurat militer pekan lalu.  Dari 300 anggota parlemen, 204 anggota memilih untuk memakzulkan presiden atas tuduhan pemberontakan sementara 85 anggota parlemen memilih menolak.  Tiga anggota abstain, dengan delapan suara dibatalkan. Sebanyak 12 anggota dewan dari partai pemerintah yang mendukung Yoon ikut mendukung pemakzulan.

Mahkamah Konstitusi akan memutuskan apakah akan memberhentikan Yoon dalam enam bulan ke depan. Jika ia diberhentikan dari jabatannya, pemilihan umum dadakan akan diadakan. Sembari menunggu keputusan tersebut Perdana Menteri Han Duck-soo, yang ditunjuk oleh Yoon menjadi penjabat presiden. Sementara Yoon tetap menjabat tetapi kekuasaan kepresidenannya ditangguhkan di tengah masa jabatan lima tahunnya.

Han berjanji akan mengerahkan segala upayanya untuk memastikan stabilitas setelah pemakzulan Yoon. "Saya akan mengerahkan seluruh kekuatan dan upaya saya untuk menstabilkan pemerintahan," kata Han kepada wartawan sebagaimana dikutip dari Reuters.

Yoon adalah presiden konservatif kedua berturut-turut yang dimakzulkan di Korea Selatan. Park Geun-hye dicopot dari jabatannya pada tahun 2017. Yoon selamat dari pemungutan suara pemakzulan pertama akhir pekan lalu, ketika partainya sebagian besar memboikot pemungutan suara, sehingga parlemen tidak mencapai kuorum.

Menanggapi hasil di Parlemen ini Yoon Suk Yeol berjanji akan memperjuangkan masa depan politiknya "Meskipun saya berhenti untuk saat ini, perjalanan yang telah saya lalui bersama masyarakat selama dua setengah tahun terakhir menuju masa depan tidak boleh terhenti. Saya tidak akan pernah menyerah," kata Yoon.

Dianggap sebagai pejuang politik yang tangguh tetapi semakin terisolasi, ia telah diganggu oleh skandal dan pertikaian pribadi. Dia juga menghadapi oposisi yang keras kepala dan keretakan dalam partainya sendiri.

Para pengunjuk rasa yang mendukung pemakzulan Yoon bersorak kegirangan di dekat gedung parlemen saat mendengar berita itu. Mereka  melambaikan tongkat LED warna-warni saat musik mengalun. Sebaliknya, unjuk rasa pendukung Yoon segera bubar setelah berita itu.