<p>Presiden Jokowi /Youtube</p>
Nasional & Dunia

Presiden Sebut Penanganan COVID-19 di Indonesia Tidak Buruk

  • JAKARTA- Presiden Joko Widodo mengatakan penanganan COVID-19 di Indonesia tidak buruk jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang juga memiliki jumlah penduduk besar. “Saya bisa mengatakan penanganan COVID-19 di Indonesia tidak buruk, bahkan cukup baik,” kata Presiden sebagaimana pernyataan yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden. Presiden mengatakan jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang juga berpenduduk […]

Nasional & Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Presiden Joko Widodo mengatakan penanganan COVID-19 di Indonesia tidak buruk jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang juga memiliki jumlah penduduk besar.

“Saya bisa mengatakan penanganan COVID-19 di Indonesia tidak buruk, bahkan cukup baik,” kata Presiden sebagaimana pernyataan yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden.

Presiden mengatakan jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang juga berpenduduk besar, kasus penyebaran dan tingkat kematian akibat COVID-19 di Indonesia masih lebih baik.

Berdasarkan data terakhir per 2 Oktober 2020 misalnya, Indonesia berada pada posisi 23 di tingkat kasus positif COVID-19 dari semua negara-negara di dunia dengan jumlah sebanyak 295.499 kasus.

Di atas Indonesia, terdapat sejumlah negara yang juga berpenduduk besar dengan jumlah kasus yang terpaut jauh bila dibandingkan Indonesia. Misalnya, Amerika Serikat di peringkat pertama dengan 7.495.136 kasus, disusul India dengan 6.397.896 kasus, Brazil dengan 4.849.229, dan Rusia dengan 1.194.643 kasus.

“Dalam hal ekonomi, pencapaian kita juga tidak jelek. Ekonomi kita menurun, betul. Ini fakta. Tapi mana ada negara yang tidak menurun ekonominya (dalam situasi ini). Bahkan, ada banyak negara lain yang harus memikul beban ekonomi lebih parah,” kata Kepala Negara.

Di kawasan Asia Tenggara pertumbuhan ekonomi Indonesia per kuartal 2 2020 yang mencatat pertumbuhan negatif 5,3 persen masih lebih terjaga dibanding negara-negara tetangga seperti Malaysia dengan minus 17,1 persen, Filipina dengan minus 16,5 persen, Singapura yang minus 13,2 persen, hingga Thailand dengan minus 12,12 persen.

Adapun di tingkat global, juga banyak negara yang mengalami pertumbuhan negatif dengan angka yang jauh lebih besar seperti India yang bertumbuh negatif 23,9 persen hingga Amerika Serikat dengan pertumbuhan negatif 9,5 persen.

Presiden menyampaikan hal-hal tersebut dan upaya keras yang dilakukan untuk menangani pandemi dengan menjaga keseimbangan di tiap aspeknya hendaknya membuat seluruh pihak untuk tidak kehilangan harapan dan tetap menjaga optimisme bahwa Indonesia dapat segera melalui tantangan besar ini.

“Ini harus kita ambil hikmahnya agar kita juga tetap optimistis dan tidak kehilangan harapan. Sekali lagi saya tegaskan, kita harus optimistis,” kata Presiden.