Koin era perang saudara
Sains

Pria Asal Kentucky Temukan 700 Lebih Uang Koin Era Perang Saudara di Ladang Jagung

  • Banyak orang kaya Kentucky yang dikabarkan telah mengubur sejumlah besar uang mereka untuk mencegahnya dicuri oleh Konfederasi. Contohnya adalah James Langstaff yang meninggalkan dengan mengatakan bahwa dia telah mengubur koin senilai $20.000 di propertinya di Paducah, William Pettit mengubur koin emas senilai $80.000 di dekat Lexington, dan tentara Konfederasi yang dikarantina karena campak dilaporkan mencuri gaji dan menyembunyikannya di sebuah gua di Cumberland Gap.
Sains
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Seorang pria asal Kentucky, Amerika Serikat menemukan timbunan koin emas dan perak di ladang jagung miliknya. Koin tersebut diduga berasal  dari era perang saudara atau civil war yang terjadi pada 1861-1865. 

Mengutip informasi video singkat berdurasi 19 detik dengan judul ”The Great Kentucky Hoard Unearthing!” yang diunggah melalui kanal YouTube Govmint.com Coins, tampak hasil galian di ladang jagung dengan banyak koin yang kotor tertutup tanah. 

“Ini adalah hal paling gila yang pernah ada, Itu semua adalah koin emas US$1, koin emas US$20, koin emas US$10," ucapnya sambil mengarahkan kameranya ke artefak yang berjatuhan dari tanah.

The "Great Kentucky Hoard" ini mencakup lebih dari 700 koin emas dan perak AS yang berasal dari tahun 1840 dan 1863. 

Menurut Numismatic Guaranty Co. (NGC), yang mengesahkan keaslian koin, dan GovMint , tempat penjualan koin, 95% dari timbunan ini terdiri dari dolar emas, bersama dengan 20 koin Liberty pecahan US$10 dan delapan koin Liberty US$20. 

Super Langka

Adapun bagian paling langka dari timbunan emas tersebut adalah koin emas Liberty 1863-P pecahan US$20 seberat 1 ons. 

Situs web NGC mencatat bahwa koin Liberty senilai US$20, yang beredar dari tahun 1850 hingga 1907 dicetak oleh Departemen Keuangan setelah emas ditemukan di California. Koin Liberty US$20 yang ada di timbunan itu bahkan disebut super langka . Pasalnya, koin ini tak mencantumkan kata "In God We Trust" yang ditambahkan pada tahun 1866 setelah berakhirnya Perang Saudara.

Dilansir oleh TrenAsia.com dari laman website resmi Live Science pada Kamis, 13 Juli 2023, kejadian ini memiliki potensi penting. Pasalnya, koin ini dapat menginformasikan tentang sejarah Amerika selama periode yang sangat kacau. 

"Mengingat periode waktu dan lokasi di Kentucky yang netral pada saat itu, penguburan kemungkinan dilakukan sebelum penyerbuan Konfederasi John Hunt Morgan pada Juni hingga Juli 1863," ujar arkeolog konflik di Georgia Southern University, Ryan McNutt. 

Ramai-Ramai Kubur Uang

Menurut ilmuwan, banyak orang kaya Kentucky yang dikabarkan telah mengubur sejumlah besar uang mereka saat perang saudara terjadi. untuk mencegahnya dicuri oleh Konfederasi. Contohnya adalah James Langstaff yang meninggalkan dengan mengatakan bahwa dia telah mengubur koin senilai US$20.000 di propertinya di Paducah, William Pettit mengubur koin emas senilai $80.000 di dekat Lexington, dan tentara Konfederasi yang dikarantina karena campak dilaporkan mencuri gaji dan menyembunyikannya di sebuah gua di Cumberland Gap. 

Melihat koin timbunan adalah mata uang federal, kata McNutt, itu mungkin hasil dari kesepakatan orang-orang Kentucky dengan pemerintah federal "urusan yang sebaiknya disembunyikan dari pihak penyerang Konfederasi." Banyak orang Amerika yang terkena dampak Perang Saudara akhirnya "menjadi berpengalaman dalam menyembunyikan barang dan barang berharga," katanya.

Sebagian besar konsentrasi artefak sejarah yang ditemukan di tanah pribadi biasanya akan berakhir dengan dijual ke pasar atau dikumpulkan tanpa konsultasi arkeolog. Menurut McNutt, hal inilah yang kerap membuatnya frustasi "Sebagai arkeolog konflik, saya merasa kehilangan informasi ini sangat membuat frustasi," katanya.

Alasannya karena artefak timbunan seringnya memiliki jumlah informasi yang luar biasa tentang orang yang mengumpulkan benda-benda itu. Hal ini tentunya dapat menambah wawasan arkeolog secara lebih efektif.