Produk Digital Berpotensi Besar bagi Ekspor Indonesia
JAKARTA – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan produk digital dalam negeri memiliki potensi besar bagi ekspor Indonesia. “Misalnya di sektor gim daring dan produk simulator untuk keperluan kesehatan maupun militer,” kata dia dalam keterangan resmi yang dikutip TrenAsia.com, Jumat, 29 Januari 2021. Menurutnya, hal ini bisa dilakukan melalui business matching dengan vendor di luar […]
Industri
JAKARTA – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan produk digital dalam negeri memiliki potensi besar bagi ekspor Indonesia.
“Misalnya di sektor gim daring dan produk simulator untuk keperluan kesehatan maupun militer,” kata dia dalam keterangan resmi yang dikutip TrenAsia.com, Jumat, 29 Januari 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Menurutnya, hal ini bisa dilakukan melalui business matching dengan vendor di luar negeri. Ia pun mengaku telah menyiapkan strategi, yakni dengan mempercepat penyelesaian perjanjian perdagangan dan mengidentifikasi produk yang selama ini menjadi andalan.
Selain itu, peran penting Indonesia pada penyelesaian perjanjian perdagangan di kawasan, seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dinilai penting untuk menunjukkan posisi Indonesia yang strategis.
Seperti diketahui, RCEP selama ini telah menjadi blok perekonomian terbesar di dunia. Lembaga komunitas ini juga menjadi tujuan utama ekspor Indonesia dengan pangsa pasar mencapai 57% dari total ekspor. Di samping itu, sumber utama impor di negara-negara anggotanya juga memiliki pangsa pasar hingga 67%.
Adapun anggota RCEP terdiri dari lima negara mitra Free Trade Agreement (FTA), yakni Australia, China, Jepang, Selandia Baru, dan Korea Selatan. Indonesia sendiri telah ikut serta dalam perjanjian kerja sama ekonomi ini pada 15 November tahun lalu. Diharapkan kolaborasi ini akan mendongkrak perdagangan maupun investasi.
Sebagai informasi, realisasi investasi asing atau foreign direct investment (FDI) dari negara anggota RCEP ke Indonesia mencapai 66% sebesar US$95,44 miliar pada 2019. Namun, pada 2020 jumlahnya menurun 4,2% menjadi US$91,43 miliar.
Penurunan ini utamanya disebabkan oleh anjloknya produksi maupun konsumsi yang dilakukan oleh hampir seluruh negara di dunia. Selain itu, kondisi ekonomi yang belum stabil akibat dampak pandemi juga menjadi salah satu penyebabnya.