<p>Sari Roti adalah produk yang dibuat PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. (ROTI). / Sariroti.com</p>
Korporasi

Produk Sari Kue Laris Manis, Penjualan Nippon Indosari (ROTI) Naik Jadi Rp1,792 Triliun pada Semester I-2022

  • PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) berhasil membukukan kenaikan penjualan menjadi Rp1,792 triliun pada semester I-2022. Naik 15% dibanding dengan periode yang sama 2021 yaitu senilai Rp1,556 triliun.

Korporasi

Nadia Amila

JAKARTA - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) berhasil membukukan kenaikan penjualan menjadi Rp1,79 triliun pada semester I-2022. Naik 15% dibanding dengan periode yang sama 2021 yaitu senilai Rp1,556 triliun.

Head Investor and Public Relations, Hadi Susilo mengatakan peningkatan tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan produk roti seiring dengan pemulihan COVID-19 dan adanya kenaikan harga jual yang telah dilakukan pada awal kuartal tahun ini sebesar 10%.

"Penjualan pada semester I-2022 mencapai Rp1,792 triliun atau naik 15 penjualan," kata Hadi dalam acara Public Expose pada Kamis, 15 September 2022.

Hadi menjelaskan, untuk penjualan kategori Sari Kue menunjukan kinerja luar biasa dengan penjualan sebesar Rp126 miliar di semester I-2022, hampir dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu.

Kemudian, pendapatan tersebut juga ditopang oleh penjualan di area Barat dan Timur, di mana memberikan 45% kontribusi terhadap Penjualan Nasional dan tercatat tumbuh 19% sebagai hasil dari penambahan pabrik dan perluasan distribusi di luar Jawa.

Di sisi lain, margin laba kotor perseroan mengalami penurunan. Di mana pada semester I-2021 tercatat sebanyak 54,7%, kemudian turun menjadi 51,3% pada semester I-2022 yang diakibatkan oleh kenaikan harga bahan-bahan baku gandum dan inflasi yang terjadi sepanjang 2022 ini.

Adapun pada gerai modern Perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp1,27 triliun pada semester I-2022, tumbuh 17,4% secara year on year (yoy). Hal ini didorong oleh meningkatnya aktivitas konsumen untuk mengunjungi minimarket serta supermarket.

Selama masa pandemi jumlah gerai modern terus berkembang menjadi 40.000 outlet atau bertambah 18% sejak 2019. Penjualan pada gerai tradisional mencapai Rp520,4 miliar atau setara pertumbuhan sebesar 9,8% yoy.