Tongkang Batu Bara Digambarkan Mengantri untuk Ditarik di Sepanjang Sungai Mahakam di Samarinda (Reuters/Willy Kurniawan)
Energi

Produksi Batu Bara 2023 Tembus 775 Juta Ton

  • Target produksi batu bara di 2024 dipatok sebesar 710 juta ton, dengan kebutuhan batu bara untuk domestik (Domestic Market Obligation/ DMO) sebesar 181,28 juta ton
Energi
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan,  produksi batu bara sepanjang 2023, tercatat sebesar 775 juta ton atau melampaui dari targetyang ditetapkan pemerintah.

Arifin menyebut, produksi batu bara ini naik 13% dibandingkan realisasi produksi pada 2022 yang mencapai 687 juta ton. Hal ini juga sekaligus menandakan produksi batu bara tertinggi sepanjang masa.

"Jadi produksi, untuk realisasi tahun 2023 mencapai 775 juta ton dan untuk kebutuhan dalam negeri (DMO) kita bisa menuhi kebutuhan 213 juta ton dan kemudian juga ekspornya 518 juta ton," paparnya saat konferensi pers capaian Kementerian ESDM Tahun 2023 dilansir Selasa, 16 Januari 2024.

Adapun peningkatan produksi ini karena juga didorong oleh adanya pemanfaatan batu bara domestik tembus dari target 2023 sebesar 177 juta ton. Hal tersebut disebabkan adanya permintaan (demand) batu bara yang juga meningkat, seiring adanya tambahan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru dari proyek-proyek 35 GW yang sedang diselesaikan.

Tren Produksi Naik

Arifin menyebut, capaian produksi batu bara Indonesia memang terus meningkat sejak tahun 2020, dimana pada tahun tersebut produksinya sebesar 564 juta ton dengan DMO sebesar 132 juta ton dan ekspor 405 juta ton.

Untuk tahun 2021, produksi batubara mencapai 614 juta ton, dengan DMO sebesar 133 juta ton dan ekspor 435 juta ton. Sedangkan pada tahun 2022, produksi batu bara Indonesia di angka 687 juta ton, dengan pasokan DMO sebesar 216 juta ton dan untuk ekspor mencapai 465 juta ton.

Adapun untuk target produksi batu bara di 2024 dipatok sebesar 710 juta ton, dengan kebutuhan batu bara untuk domestik (Domestic Market Obligation/ DMO) sebesar 181,28 juta ton

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membukukan, realisasi investasi 2023 sebesar US$30,3 milliar setara dengan Rp471,4 triliun (kurs Rp15.500 per dolar AS) atau naik 11% dari tahun sebelumnya.

Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, dari realisasi investasi ini masih disokong oleh sektor minyak dan gas (migas) sebesar US$15,6 miliar atau Rp242,5 triliun.

"Sektor migas masih mendominasi disusul dengan minerba diangka US$7,46 miliar," kata Arifin dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Senin 15 Januari 2023.