Gedung Adaro Energy di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

Produksi Batu Bara Adaro Energy (ADRO) Naik 6 Persen pada Semester I-2022

  • PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan kenaikan produksi batu bara sebesar 6 persen pada Pertengahan tahun pertama 2022.

Industri

Rizky C. Septania

JAKARTA - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan kenaikan produksi batu bara sebesar 6 persen pada Pertengahan tahun pertama 2022.

Produksi batu bara adaro pada pertengahan tahun pertama 2022 tercatat sebesar 28,01 juta ton. Sedangkan pertengahan pertama tahun lalu, produksi batu bara secara keseluruhan tercatat sebesar 26,49 ton.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip Kamis, 4 Agustus 2022, saat ini perusahaan tengah mempertahankan target produksi tahunan 2022 pada kisaran 58-60 juta ton.

Target tersebut dengan perkiraan jika proses penambangan batu bara akan meningkat pada semester II-2022 dengan adanya prediksi perbaikan cuaca dan peningkatan ketersediaan alat berat.

Guna mengatasi hambatan terkait memperoleh alat berat, anak perusahaan Adaro, PT Saptaindra Sejati (SIS) telah menunjuk satu kontraktor baru guna membantu mencapai target produksi.

Jika dilihat secara kuartalan, produksi kuartal kedua 2022 juga naik 17% menjadi 15,9 juta ton. Capaian tersebut dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 13,64 juta ton.

Naiknya produksi batu bara tentunya berkontribusi terhadap kenaikan volume penjualan batu bara. Secara year on year (yoy), kenaikan volume penjualan batu bara naik.

Sedangkan untuk penjualan batu bara, pada semester I-2022 naik 7% menjadi 27,49 juta ton dari 25,78 juta ton pada semester I-2021, karena produk E4700 yang meliputi 49,3% penjualan terus mendapatkan permintaan yang tinggi dari para pelanggan.

Porsi penjualan produk batu bara dengan CV menengah di periode ini mencapai 77%.

Di sisi lain, ADRO melaporkan penurunan 11% pada pengupasan lapisan penutup menjadi 102,07 million bank cubic meter (Mbcm) pada semester I-2022, dari 115,22 Mbcm pada semester I-2021.

Penurunan ini didorong oleh penurunan sebesar 17% pada pengupasan lapisan penutup di tambang Adaro Indonesia dari periode yang sama tahun lalu.

Penurunan pengupasan lapisan penutup menyebabkan nisbah kupas ADRO pada semester I-2022 turun menjadi 3,64x dari 4,35x pada semester I-2021.

Adapun produk E4700 meliputi hampir setengah penjualan batu bara perusahaan pada semester I-2022, dibandingkan hanya 29% pada semester I-2021.