Nampak sejumlah pekerja tengah membungkus kue keranjang di sebuah produsen kue keranjang rumahan Ny Lauw di kawasan Neglasari Tangerang, Jumat 14 Januari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Foto

Produksi Kue Keranjang Rumahan, Lestarikan Resep Warisan Leluhur

  • Merayakan Tahun Baru Cina atau Imlek di tanah air kurang lengkap rasanya tanpa kehadiran kue keranjang. Kue tradisional berbahan dasar tepung ketan dan gula ini
Foto
Panji Asmoro

Panji Asmoro

Author

Merayakan Tahun Baru China atau Imlek di Tanah Air kurang lengkap rasanya tanpa kehadiran kue keranjang. Kue tradisional berbahan dasar tepung ketan dan gula ini memang populer di masyarakat Indonesia, khususnya keturunan Tionghoa, sejak puluhan tahun silam. Konon katanya, suguhan kue keranjang saat Imlek memiliki makna kesatuan keluarga dan peningkatan rejeki.  

Di sekitar Jakarta sendiri terdapat produsen kue keranjang rumahan legendaris bernama kue keranjang Ny. Lauw. Letak rumah produksi kue keranjang Ny. Lauw berada di Jalan Bouraq, Gang SPG, Neglasari, kota Tangerang, Banten. Rumah produksi kue keranjang Ny. Lauw sudah ada sejak tahun 1962 dan kini dikelola oleh generasi ketiga.

“Bisnis kue keranjangnya sendiri sudah ada sejak zaman Belanda. Awalnya kakek saya yang buat bisnis kue keranjang kecil-kecilan. Waktu itu pesanannya juga belum sebanyak sekarang dan hanya melayani pesanan setahun sekali saat menjelang Imlek saja,” jelas anak Nyonya Lauw yang juga penerus usaha kue keranjang generasi ketiga.

Umar mengatakan kue keranjang keluarganya diproduksi sejak tahun 1940-an oleh kakeknya, Lauw Sun Lim saat menjelang Imlek dan acara Pasar Gambir. Barulah pada tahun 1962, ibu Umar, yakni Siti Lauw atau Lauw Nyim Keng yang juga akrab disapa Ny. Lauw mendirikan rumah produksi yang cukup besar dan masih beroperasi hingga sekarang. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia