Matahari terbenam di balik cerobong asap kilang minyak Total Grandpuits, tenggara Paris (Reuters/Christian Hartmann)
Dunia

Produksi Minyak AS Diproyeksi Stabil hingga 2025

  • Harga minyak bergerak lebih tinggi pada Rabu, 7 Februari 2024. Ini karena pertumbuhan produksi minyak AS diperkirakan sebagian besar akan tetap stabil hingga tahun 2025, meredakan kekhawatiran kelebihan pasokan.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Harga minyak bergerak lebih tinggi pada Rabu, 7 Februari 2024. Ini karena pertumbuhan produksi minyak AS diperkirakan sebagian besar akan tetap stabil hingga tahun 2025, meredakan kekhawatiran kelebihan pasokan.

Minyak mentah berjangka Brent naik 38 sen, atau 0,5%, menjadi US$78,97 per barel pada 00.13 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 41 sen, atau 0,6%, menjadi US$73,72. Kedua kontrak naik tipis pada Senin, 5 Februari 2024.

Produksi dalam negeri AS tidak akan melebihi rekor Desember 2023 lebih dari 13,3 juta barel per hari hingga Februari 2025, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Selasa, 6 Februari 2024, dalam laporan proyeksi energi jangka pendeknya.

Dilansir dari Reuters, pada Rabu, EIA juga memangkas perkiraan pertumbuhan produksi minyak dalam negeri pada tahun 2024 sebesar 120.000 barel per hari (bph) menjadi 170.000 bph, jauh lebih rendah dari peningkatan produksi tahun lalu sebesar 1,02 juta bph.

Data pemerintah AS tentang persediaan minyak akan dirilis pada Rabu, 7 Februari 2024. Stok minyak mentah AS diperkirakan telah meningkat 1,9 juta barel pada pekan lalu karena produksi pulih dari pembekuan dingin dan penyuling memulai pemeliharaan.

Sementara itu, mediator AS, Qatar, dan Mesir menyiapkan dorongan diplomatik untuk menjembatani perbedaan antara Israel dan Hamas dalam rencana gencatan senjata untuk Gaza setelah kelompok Palestina menanggapi proposal untuk jeda yang diperpanjang dalam pertempuran dan pembebasan sandera.

Para pedagang telah mengikuti situasi di Timur Tengah dengan cermat, terutama serangan terhadap pengiriman oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran di Laut Merah yang penting dan telah mengganggu lalu lintas melalui Terusan Suez.

Terusan Suez merupakan rute laut tercepat antara Asia dan Eropa dan merupakan jalur yang melihat hampir 12% dari perdagangan minyak global.