<p>Lapangan lepas pantai PT Pertamina Hulu Mahakam. / Facebook @pertaminahulumahakam</p>
Industri

Produksi Minyak dan Gas Pertamina Hulu Mahakam Lampaui Target 3 Persen

  • JAKARTA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) melaporkan kinerja produksi minyak dan gas hingga September 2020 tetap berjalan baik bahkan 3% melampaui target. Hingga akhir kuartal III-2020, rata-rata produksi gas mencapai 606 mmscfd (wellhead). Di mana target teknis WP&B 2020 adalah 590 mmscfd atau 3% di atas target. Sedangkan, likuid (minyak dan kondensat) produksinya mencapai […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) melaporkan kinerja produksi minyak dan gas hingga September 2020 tetap berjalan baik bahkan 3% melampaui target.

Hingga akhir kuartal III-2020, rata-rata produksi gas mencapai 606 mmscfd (wellhead). Di mana target teknis WP&B 2020 adalah 590 mmscfd atau 3% di atas target.

Sedangkan, likuid (minyak dan kondensat) produksinya mencapai 29,6 kbpd. Angka ini 4% lebih tinggi daripada target teknis WP&B 2020 yakni 28,4 kbpd.

“Capaian ini berkat penambahan produksi dari sejumlah sumur baru yang selesai dibor pada 2019 dan telah mulai berproduksi pada awal tahun ini, serta penerapan berbagai inovasi dalam upaya pemeliharaan sumur-sumur (work over dan well services) yang ada,” kata General Manager PHM, Agus Amperianto dalam siaran pers, Rabu, 11 November 2020.

Dari sisi pendapatan, bagi hasil untuk pemerintah mencapai US$406,64 juta, 2% kurang dari target WP&B 2020 yakni US$416,97 juta. Agus menyampaikan hal ini terjadi karena rendahnya harga minyak dan gas dunia akibat pasokan berlimpah serta lemahnya permintaan.

Sebagaimana diketahui, harga minyak mentah dunia anjlok bahkan pernah mencapai US$30 per barel. Untuk itu, Agus berharap pemerintah memberikan insentif kepada industri hulu migas demi mengurangi tekanan.

Untuk mengurangi kontraksi, PHM juga melakukan sejumlah efisiensi melalui berbagai inovasi utamanya dalam kegiatan pengeboran dan pemeliharaan sumur. Alhasil, hingga September 2020 nilai optimalisasi PHM mencapai US$303,85 juta.

Sementara itu, dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), PHM mencatat capaian 838 hari kerja atau 70.299.256 manhours tanpa Lost Time Injury (LTI) atau tanpa kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan hari kerja.