Produksi Nikel Matte Vale Indonesia (INCO) Naik, Tembus 72.237 Metrik Ton
Kendati begitu, produksi nikel INCO pada kuartal IV-2020 merosot hingga 24,6% menjadi 16.445 metrik ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar 20.494 metrik ton nikel.
Industri
JAKARTA – Emiten tambang PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan peningkatan produksi nikel dalam matte pada tahun 2020. Total produksi nikel perseroan sepanjang tahun 2020 sebanyak 72.237 metrik ton atau naik tipis 1,7% dibandingkan dengan periode 2019 dengan jumlah produksi 71.025 metrik ton nikel.
CEO sekaligus Presiden Direktur Vale Indonesia, Nico Kanter mengapresiasi capaian ini. Menurutnya, hal ini merupakan hasil kerja keras semua karyawan perseroan.
“Kami bangga sekaligus berterima kasih atas pencapaian ini,” ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 3 Februari 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Kendati begitu, produksi nikel INCO pada kuartal IV-2020 merosot hingga 24,6% menjadi 16.445 metrik ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar 20.494 metrik ton nikel.
Sedangkan, volume produksi pada triwulan III-2020 sebesar 19.477 metrik ton nikel atau sekitar 4% lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi kuartal sebelumnya.
Saat yang sama, produksi pada Januari – September 2020, tercatat naik 10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Produksi pada triwulan keempat tahun 2020 lebih rendah dibandingkan volume produksi pada Q3 2020 dan Q4 2019 yang disebabkan oleh aktivitas pemeliharaan yang terencana,” tambahnya.
Melansir laporan keuangan perseroan, INCO berhasil mencetak laba usaha sebesar US$70,72 juta pada periode Januari-September 2020. Capaian ini meroket tajam hingga 8.104% year-on-year (yoy) dari sebelumnya hanya US$862.000.
Hal ini dibarengi dengan peningkatan pendapatan perseroan sebesar 12,74% dari US$506,46 juta pada triwulan-III 2019 menjadi US$571,02 juta pada kuartal ketiga tahun 2020.
Di lantai bursa, saham INCO terkoreksi 50 poin atau 0,85% ke level harga Rp5.850 per lembar pada akhir perdagangan Rabu 3 Februari 2021. Kapitalisasi pasar perseroan tercatat senilai Rp58,13 triliun. (SKO)