<p>Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke pameran emiten ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan bertemu dengan Presiden Direktur Gajah Tunggal Sugeng Raharjo serta CEO &#038; Vice President Director Gajah Tunggal Buddy Tanasaleh / Dok. Perseroan</p>
Korporasi

Produsen Ban Gajah Tunggal Raih Restu Pemegang Saham Emisi Obligasi Global Rp4 Triliun

  • Kesepatakan ini terjadi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang dilaksanakan pada Kamis, 25 Maret 2021.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) meraih restu pemegang saham untuk menerbitkan surat utang sebesar US$270 juta atau setara Rp4,03 triliun dengan asumsi kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2020, yakni Rp14.918 per dolar Amerika Serikat.

Kesepatakan ini terjadi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang dilaksanakan pada Kamis, 25 Maret 2021. Rapat dihadiri dan terwakili oleh 2.412.054.982 pemilik saham dengan hak suara yang sah atau 69,22% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan.

Dalam rapat tersebut, para pemegang saham menyetujui perseroan untuk menjaminkan seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan dan/atau entitas anak perseroan.

Termasuk, memberikan persetujuan dalam kapasitas perseroan sebagai pemegang saham entitas anak dari PT Filamendo Sakti dan PT Prima Sentra Megah, untuk menjaminkan seluruh atau sebagian besar harta kekayaannya.

Selain itu, mayoritas pemegang saham juga sepakat atas pemberian jaminan perusahaan (corporate guarantee) oleh entitas anak penjamin, dalam rangka menjamin kewajiban perseroan dan/atau pihak-pihak terkait lainnya sehubungan dengan surat utang.

“(Para pemegang saham) memberikan kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada direksi untuk melaksanakan keputusan-keputusan tersebut di atas,” tulis manajemen GJTL melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin 29 Maret 2021.

Dalam prospektus yang dirilis perseroan melalui BEI pada 9 Februari 2021 disebutkan bahwa GJTL berencakan menerbitkan surat utang senilai US$270 juta di Bursa Efek Singapura (SGX). Dengan penawaran bunga sebesar 9%, obligasi ini akan jatuh tempo pada 2026.

Adapun dana hasil emisi obligasi nantinya bakal digunakan GJTL sebagai pembiayaan kembali surat utang (refinancing) yang jatuh tempo pada 10 Agustus 2022. Pada saat itu, perseroan berencana menggelar RUPSLB pada 15 Maret 2021 guna memuluskan rencana aksi korporasi tersebut. (SKO)