<p>Minuman beralkohol bir Anker milik PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) / Deltajkt.co.id</p>
Korporasi

Produsen Bir Angker, Delta Djakarta (DLTA) Raup Laba Bersih Rp181,65 Miliar

  • PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) mencatatkan kinerja yang positif pada kuartal III-2022. Produsen minuman beralkohol ini berhasil catat laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp181,65 miliar.
Korporasi
Fakhri Rezy

Fakhri Rezy

Author

JAKARTA - PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) mencatatkan kinerja yang positif pada kuartal III-2022. Produsen minuman bir Angker ini berhasil catat laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp181,65 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi, Jumat, 28 Oktober 2022, laba bersih tersebut naik 28,45% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di Rp141,57 miliar.

Laba bersih DLTA tersebut ditunjang oleh penjualan bersih yang naik 21,69% menjadi Rp587,57 miliar hingga kuartal III-2022. Besaran tersebut meningkat dibandingkan kuartal III-2021 yang sebear Rp482,85 miliar.

Penjualan bersih mengalami kenaikan 21,69% menjadi Rp587,57 miliar pada kuartal III-2022. Di mana, besaran tersebut dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp482,85 miliar.

Peningkatan penjualan dikarenakan naiknya penjualan domestik (setelah dikurangi cukai) sebesar Rp633,06 miliar. Sementara itu, ekspor pun meningkat menjadi Rp1,14 miliar.

Walaupun begitu, perseroan mencatat adanya potongan penjualan yang meningkat menjadi Rp46,62 miliar.

Sementara itu, total aset DLTA mengalami penurunan menjadi Rp1,24 triliun. Adapun besaran penurunan tersebut sebesar 4,95% dari dibandingkan 2021 yang sebesar Rp1,31 triliun.

Tak hanya asset, liabilitas dan ekuitas pun alami penurunan masing-masing menjadi Rp292,3 miliar dan Rp951,62 miliar. Adapun penurunannya bila dibandingkan tahun 2021 masing-masing sebesar 2,09% dan 5,8%.

Dari pantauan TrenAsia, harga saham DLTA pada 28 Oktober 2022 ditutu menguat 0,26% ke level Rp3.850 per saham.

Seperti diketahui, pemegang saham mayoritas DLTA dipegang oleh San Miguel Malaysia sebesar 58,33% dan porsi pemerintah DKI Jakarta sebesar 26,25%. Sedangkan masyarakat yang di bawah 5% porsinya mencapai 15,42%.