<p>Laptop produksi PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk / Zyrex.com</p>
Korporasi

Produsen Laptop Zyrex IPO di BEI dengan Kode Saham ZYRX, Raup Dana Rp83,33 Miliar

  • Produsen komputer jinjing alias laptop PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan kode saham ZYRX.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Produsen komputer jinjing alias laptop PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan kode saham ZYRX.

Berdasarkan pengumuman bursa yang ditandatangani oleh Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1 BEI Adi Pratomo Aryanto dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Irvan Susandy disebutkan efek perseroan akan dicatatkan di BEI pada tanggal 30 Maret 2021.

Pernyataan pendaftaran perseroan telah efektif mulai tanggal 17 Maret 2021. Dengan begitu, apabila seluruh persyaratan pencatatan efek calon perusahaan tercatat telah dipenuhi Zyrexindo Mandiri Buana, maka saham perseroan bisa segera diperdagangkan.

“Efek Perseroan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Maret 2021 dengan menggunakan kode ZYRX,” tulis pengumuman tersebut, dikutip Rabu 24 Maret 2021.

Pengumuman ini juga merujuk pada Surat PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (Perseroan) No.: 03.200/GA-ZMB/XII/20 tanggal 14 Desember 2020 perihal Permohonan Kode Saham PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk.

Di samping itu, juga berkaitan dengan Surat Perseroan No.: 03.007/GA-ZMB/II/21 tanggal 25 Februari 2021 perihal Permohonan Perubahan Kode Saham PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk.

Untuk diketahui, produsen laptop merek Zyrex ini telah melepas 333.333.300 lembar saham melalui penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) dengan harga pelaksanaan Rp250 per lembar. Dengan begitu, perseroan berpotensi meraup dana segar sebanyak Rp83,33 miliar lewat aksi korporasi tersebut.

Sebelum pelaksanaan IPO, pemegang saham Zyrexindo Mandiri Buana antara lain Timothy Siddik Shu dengan porsi 75% kepemilikan saham serta Collen Siddik Shu dengan bagian 25%. Setelah menjadi perusahaan terbuka, total kepemilikan saham keduanya bakal terdilusi masing-masing menjadi 56,25% dan 18,75%. (SKO)