Korporasi

Produsen Perkakas Ace Oldfields Mau IPO, Bidik Pendanaan Rp97,5 Miliar

  • Produsen perkakas PT Ace Oldfields Tbk berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan membidik dana hingga Rp97,5 miliar melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Produsen perkakas PT Ace Oldfields Tbk berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan membidik dana hingga Rp97,5 miliar melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Berdasarkan prospektusnya, perseroan akan melepas 390 juta saham baru atau sebanyak 30,17% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun nilai nominal saham adalah Rp50 per lembar.

Sementara itu, harga pelaksanaan IPO pada rentang harga Rp195 – Rp250 per lembar saham. Sehingga, perseroan berpotensi meraup dana segar sebanyak Rp76,05 miliar hingga Rp97,5 miliar lewat aksi korporasi tersebut.

Rencananya, sekitar 39,40% dana hasil emisi bakal digunakan perseroan untuk pembelian sebagian tanah dan bangunan dari pihak afiliasi, yaitu Janto Setiono, Dannie Tjiandra dan Bobby Kandiawan dengan harga Rp28 miliar.

“Tujuan pembelian adalah untuk mengurangi biaya sewa perseroan dan juga pengembangan perseroan ke depannya. Transaksi ini akan dilakukan dalam waktu paling lambat tiga bulan setelah dana IPO diterima,” tulis manajemen melalui prospectus yang dirilis Rabu, 22 September 2021.

Sedangkan, sisa dana IPO, yakni sebanyak 60,60% akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Di antaranya untuk pembelian bahan baku, beban operasional dan marketing, di mana modal kerja tersebut tergolong dalam operating expenditure (opex).

Perseroan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Untuk sementara ini, Ace Oldfields belum menentukan pihak-pihak yang akan menjadi penjamin emisi efek dalam IPO tersebut.

Pemesanan saham dilakukan melalui sistem penawaran umum elektronik dan harus disertai dengan ketersediaan dana yang cukup pada rekening dana nasabah (RDN) pemesan yang terhubung dengan sub rekening efek yang digunakan untuk melakukan pemesanan saham. 

Sebagai pemanis, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 130 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 14,40% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran IPO.

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS). Setiap pemegang 3 saham baru, berhak memperoleh 1 Waran Seri I, di mana tiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. 

Sebagai informasi, Ace Oldfields memiliki bisnis utama pada industri barang dari kayu, rotan, hingga gabus yang mencakup usaha pembuatan barang-barang dari kayu, rotan dan gabus lainnya yang belum tercakup sebelumnya.

Berdiri pada 1989 dengan nama nama PT Ace Panbrush Industry, perseroan berubah status sebagai perusahaan penanaman modal asing (PMA) setelah Oldfields International Pty Ltd, Australia, bergabung pada 1992.

Hasil produksi perseroan didistribusikan oleh PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) atau dikenal dengan Mita10. Tak hanya memproduksi merek sendiri, Ace Oldfields ternyata juga menjadi produsen kuas private label.