Produsen Sepatu di Banten PHK 1.600 Karyawan
- Perusahaan produsen sepatu dengan merek dagang Nike di Serang, Banten, PT Nikomas Gemilang dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada1.600 pekerjannya.
Nasional
JAKARTA - Perusahaan produsen sepatu di Serang, Banten, PT Nikomas Gemilang dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada1.600 pekerjannya.
Humas PT Nikomas Gemilang Danang Widi sebut kalau langkah PHK yang dilakukan perusahaan dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi global dari perang Rusia-Ukraina yang membuat permintaan pasar menurun.
"Konflik Rusia Ukraina di awal tahun, kenaikan harga bahan bakar secara global, tingkat inflasi yang tinggi, penurunan pesanan dan pengaruh berbagai faktor internasional lainnya, menyebabkan pasar sepatu olahraga internasional menurun drastis dan harga bahan baku terus meningkat," kata Danang dalam keterangan pers dikutip Rabu, 11 Januari 2022.
- Pilihan Alamat Proxy WhatsApp Agar Tetap Bisa Chat Tanpa Koneksi Internet
- Microsoft Bakal Suntik Dana Rp150 Triliun ke OpenAI
- Misteri Blood Falls, Air Terjun Darah di Kutub Utara Akhirnya Terkuak
- Mirae Asset Sekuritas Prediksi BI Akan Mengerek Suku Bunga 25 bps pada Awal Tahun
Sebelumnya, perusahaan juga telah melakukan berbagai cara agar tidak ada langkah efisiensi yang berdampak kepada jumlah pekerja di perusahaan produsen alas kaki itu. Namun, langkah PHK pada akhirnya dilakukan karena kondisi ekonomi yang sulit.
"Berbagai hal telah kami lakukan seperti stop rekrutmen, tidak ada lembur, pengurangan jam kerja dan program cuti khusus, namun tidak dapat kami hindari dan dengan berat hati kami harus melaksanakan program pengunduran diri sukarela," kata danang.
Sementara itu, pihak perusahaan mengaku bahwa proses PHK yang tengah dilakukan saat ini berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan protes dari para pekerja. Itu dikarenakan pihak manajemen senantiasa menjelaskan kalau langlah PHK disebabkan oleh keadaan ekonomi yang tidak pasti bukan karena keinginan perusahaan.
"Sejauh ini kita selalu berdiskusi dengan serikat, stakeholder pemerintah seperti Disnaker. Jadi alhamdulillah sampai saat ini tidak ada yang protes, karena kita selalu menjelaskan ini bukan kemauan perusahaan," terangnya.