Bupati Bogor Ade Yasin. Sumber: instagram.com/@ademunawarohyasin.
Nasional

Profil Ade Yasin, Bupati Bogor yang Ditangkap KPK karena Dugaan Kasus Suap

  • Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan terhadap Bupati Bogor Ade Yasin dan beberapa pihak dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat, Rabu, 27 April 2022.
Nasional
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan terhadap Bupati Bogor, Ade Yasin dan beberapa pihak dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat, Rabu, 27 April 2022. 

Saat ini, Ade Yasin beserta pihak-pihak yang ditangkap KPK masih berstatus terperiksa. Dalam jangka waktu 1x24 jam setelah diamankan, status hukum mereka akan ditentukan.

Untuk saat ini, pihak KPK belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait rincian kasus yang berujung pada penangkapan Ade Yasin beserta pihak lainnya di wilayah Jawa Barat dalam waktu dua hari (26-27 April 2022). 

Sementara itu, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis KPK, dilaporkan bahwa Ade Yasin memiliki harta kekayaan senilai Rp4,11 miliar per 31 Maret 2021.

Ade tercatat mempunyai 3 bidang tanah dan bangunan di Kota Bogor dengan nilai Rp2,29 miliar, 2 unit kendaraan roda empat senilai Rp635 juta, harta bergerak senilai Rp600 juta, serta kas senilai Rp725,78 juta. Ia juga memiliki utang senilai Rp140,6 juta.

Profil Ade Yasin

Dikutip dari berbagai sumber, Ade lahir di Bogor pada 29 Mei 1968. Ia menempuh pendidikan dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga S2 di Bogor.

Gelar sarjana diperolehnya dari Universitas Ibnu Khaldun Bogor sementara gelar magister diraihnya di Universitas Djuanda Bogor.

Sebelum terjun ke dunia politik, Ade mengawali karier sebagai advokat selama rentang waktu tahun 2000 hingga 2009.

Mengikuti jejak kakaknya, Rachmat Yasin, Ade Yasin pun terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bogor dan Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor pada tahun 2010 hingga 2015.

Kemudian, ia terpilih menjadi Wakil Ketua I DPRD Bogor dari hingga tahun 2018 sebelum akhirnya ia mencalonkan diri sebagai bupati dan terpilih untuk menjabat selama periode 2018-2023.

Wanita yang menikah dengan Aiptu H Yanwar Permadi dari Polres Bogor dan dikaruniai dua anak dari pernikahannya itu pun dikenal sebagai anggota Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dan Dewan Penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor.