Agoes Projosasmito
Korporasi

Profil Agoes Projosasmito, Komisaris Utama AMMN Sekaligus Orang Terkaya Kedelapan RI

  • Agoes Projosasmito yang menginjak usia 68 tahun ini berhasil menduduki posisi kedelapan orang terkaya di Indonesia pada tahun lalu versi Forbes Billionaire.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Agoes Projosasmito yang menginjak usia 68 tahun ini berhasil menduduki posisi kedelapan orang terkaya di Indonesia pada tahun lalu versi Forbes Billionaire. Lonjakan kekayaan ini tidak terlepas dari kesuksesan penawaran umum perdana (IPO) PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) pada 5 Juli 2023, lalu.

Emiten bersandi AMMN yang bergerak di sektor tambang emas dan tembaga ini, melantai di bursa melepas harga perdana di level Rp1.695 per saham. Tepat setahun kemudian, pada 5 Juli 2024, harga saham AMMN melonjak 590% ke level Rp11.700 per saham.

Kenaikan harga tersebut jelas menguntungkan Agoes, yang memiliki 15,58% saham AMMN melalui perusahaannya, AP Investment. Dengan kepemilikan 60% saham di AP Investment, Agoes memiliki secara tidak langsung sekitar 9,3% saham dari perusahaan tambang tersebut.

Agoes saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama AMMN. Berdasarkan data Forbes Billionaire per 18 Juli 2024, kekayaan Agoes mencapai US$7,5 miliar atau sekitar Rp121 triliun dengan kurs Rp16.148 per dolar.

Selain menjabat sebagai Komisaris Utama AMMN, Agoes juga menduduki pucuk pimpinan dua perusahaan tambang raksasa kongsi Bakrie dan Salim Group, yakni sebagai Direktur Utama di PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan Wakil Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI). 

Konon sosok Agoes ini lah yang menjadi sentral di balik masuknya Salim di Grup BUMI pada 2022 lalu. Sebelum menjabat sebagai pemimpin utama di perusahaan tambang, Agus memulai karirnya di industri keuangan sejak 1982, silam. 

Sebagai bankir investasi, salah satu pencapaian penting dalam karirnya setelah lulus dari Australian National University pada 1998 adalah menjadi Presiden Direktur di Danareksa Sekuritas pada periode 1996-2001.

Selain itu, Agoes juga mengisi beberapa posisi kunci di industri keuangan, termasuk sebagai Komisaris Utama di PT NC Securities, Wakil Presiden Direktur di PT DBS Securities Indonesia, Direktur di PT Merincorp Securities Indonesia, Head of Capital Market di PT Merchant Investment Corp, serta Head of Capital Market di PT Danareksa (Persero).

Jejaknya dalam industri keuangan tercermin dari beberapa transaksi penting di Indonesia, mulai dari pendirian Star Energy dengan akuisisi operasi lepas pantai Conoco Phillips di Natuna pada tahun 2002 hingga akuisisi situs geotermal Wayang Windu dari Credit Suisse dan Deutsche Bank pada tahun 2004.

Setelah menghabiskan tiga dekade yang sukses di industri keuangan, Agoes kemudian memfokuskan perhatiannya pada industri padat modal lainnya, yaitu pertambangan. Transisi Agoes ke sektor pertambangan membawanya menjalin kerja sama dengan Grup Salim. 

Di bawah bendera Ithaca Resources yang bergerak di bidang pertambangan batu bara, Agus terlibat dalam beberapa proyek bisnis dengan Anthoni Salim. Nah, langkahnya yang paling mencolok adalah melalui akuisisi tambang tembaga-emas di Nusa Tenggara Barat dari perusahaan Amerika Serikat.

Agoes juga merupakan salah satu tokoh kunci dalam akuisisi Newmont Nusa Tenggara (NNT) dari Newmont Mining Corp dan Sumitomo Corporation oleh Medco Energy pada 2016. Total nilai transaksi pengambilalihan perusahaan yang kini dikenal sebagai Amman Minerals mencapai US$ 2,6 miliar atau sekitar Rp34,32 triliun.

Sebelum mencapai kesepakatan, Agoes dilaporkan menjadi inisiator utama dalam mencari dana dan investor strategis untuk akuisisi Newmont melalui konsorsium lokal. Konsorsium ini melibatkan beberapa pengusaha terkemuka, termasuk keluarga Kiki Barki yang mengendalikan PT Harum Energy Tbk (HRUM) serta pendiri Medco, Arifin Panigoro, meskipun akhirnya kesepakatan diwujudkan dengan nama terakhir.