CEO Grab Anthony Tan (Reuters/Edgar Su-RC169CEFCF30)
Dunia

Profil Anthony Tan, Bos Grab yang Tersandung Isu Dukung Israel

  • Anthony berada di garis depan program dampak sosial Grab for Good, yang mencakup kemitraan dan inisiatif untuk mendorong literasi digital, inklusi ekonomi, dan pengembangan keterampilan teknologi di seluruh Asia Tenggara.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA – Warganet mengancam akan melakukan boikot terhadap platform ojek online (ojol) Grab. Hal itu setelah mereka menduga istri pendiri Grab, Anthony Tan, memberikan dukungan terhadap Israel.

Chloe Tan, istri Anthony, memposting gambar di akun Instagram pribadinya @chloetong dengan keterangan yang menyebutkan Israel adalah tujuan liburan favoritnya. “Hatiku sangat sakit dan aku belum mengatakan apapun karena aku kehabisan kata. Aku merasa sangat mencintai Israel tahun ini,” kata Chloe, dalam unggahan tersebut.

“Aku menyimpannya untuk diriku sendiri, hanya melihat video dan berdoa, aku bertanya-tanya mengapa,” imbuhnya. Akibat postingan tersebut warganet menganggap Chloe Tong mendukung Israel.

Manajemen Grab Indonesia telah membantah berita tersebut. Dalam upaya untuk mendukung para korban konflik di Gaza, Palestina, Grab Indonesia dan OVO telah menyumbangkan sumbangan kemanusiaan senilai Rp3,5 miliar. Bantuan tersebut akan diberikan melalui BenihBaik.com, sebuah platform penggalangan dana di Indonesia.

“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan penderitaan korban konflik di Gaza, agar dimanfaatkan sesuai yang dibutuhkan di lapangan,” tukas Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam keterangan tertulis, Minggu, 5 November 2023.

Neneng menegaskan Grab dan OVO tidak akan pernah mendukung tindakan apapun yang mengabaikan rasa kemanusiaan dan keadilan. “Kami tidak mengambil sikap netral dalam perlindungan kemutlakan hak asasi manusia, dan mendukung segala upaya untuk menciptakan perdamaian yang nyata dan adil,” ucap Neneng.

Meski telah ada jawaban dari manajemen Grab, warganet masih penasaran dengan profil Anthony Tan, pendiri Grab. Sehingga, pencarian mengenai Anthony Tan menjadi trending topic di Google.

Profil Anthony Tan

Anthony Tan lahir di Malaysia pada September 1983. Ia merupakan putra dari konglomerat bernama Tan Heng Chew, dan pernah dinobatkan menjadi orang terkaya di Malaysia pada 2015. Tapi, saat ini Anthony berstatus sebagai warga negara Singapura dan tinggal di negara tersebut. Ia menikah dengan Chloe Tong dan memiliki dua orang anak.

Dilansir dari Grab Investor Relations, pada Senin, 6 November 2023, Anthony Tan adalah CEO Grup dan salah satu pendiri Grab, perusahaan teknologi seluler terkemuka di Asia Tenggara. Dengan berfokus pada strategi bisnis hyperlocal dan membangun kemitraan strategis.

Tan dan timnya mengubah Grab dari aplikasi pemesanan taksi menjadi platform superapp terkemuka di Asia Tenggara, menyediakan layanan sehari-hari yang berarti bagi konsumen.

Grab saat ini menawarkan berbagai layanan sesuai permintaan di wilayah tersebut, termasuk layanan mobilitas, pengiriman makanan, paket dan bahan makanan, pembayaran seluler, dan layanan keuangan.

Anthony berada di garis depan program dampak sosial Grab for Good, yang mencakup kemitraan dan inisiatif untuk mendorong literasi digital, inklusi ekonomi, dan pengembangan keterampilan teknologi di seluruh Asia Tenggara. Anthony sangat menyukai kepemimpinan yang melayani dan melayani orang lain di komunitasnya.

Dalam kapasitas pribadinya, dia mendukung berbagai tujuan di wilayah tersebut, seperti Transform Cambodia yang menyelamatkan dan melindungi anak-anak jalanan serta menawarkan perawatan kesehatan, pendidikan, dan kecakapan hidup kepada mereka.

Kepemimpinan dan visinya telah memberinya beberapa penghargaan, termasuk Fortune's 40 under 40 pada tahun 2016 dan 2018, Bloomberg 50 pada tahun 2017, Fast Company’s 100 Most Creative People pada tahun 2018, dan daftar 50 Pemimpin Terbesar Dunia Fortune pada tahun 2021. Dia juga dianugerahi Penghargaan Nikkei Asia pada tahun 2020.

Di bawah kepemimpinan Anthony, Grab juga telah mendapatkan pengakuan global atas inovasi dan dampaknya di wilayah tersebut, termasuk meraih peringkat kedua dalam daftar Perusahaan Paling Inovatif versi Fast Company pada tahun 2019. 

Dia juga masuk dalam daftar Disruptor 50 CNBC selama empat tahun berturut-turut, dan menjadi bagian dari daftar Change the World versi Fortune pada tahun 2020. Anthony memiliki gelar Sarjana Ekonomi dan Kebijakan Publik dari Universitas Chicago, dan gelar Magister Administrasi Bisnis dari Harvard Business School.