Carina Joe saat sedang melakukan penelitian
Nasional

Profil Carina Joe, Penemu Vaksin yang Disebut Ganjar dalam Debat Capres

  • Carina Joe mengembangkan vaksin Oxford- AstraZeneca bersama sekelompok peneliti lainnya di Jenner Institute University of Oxford, Inggris.

Nasional

Khafidz Abdulah Budianto

JAKARTA - Nama Carina Citra Dewi atau Carina Joe disebut oleh Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dalam debat ketiga yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu 7 Januari 2024. Dalam kesempatan itu, Ganjar menyebut Carina Joe patut diviralkan atas kiprahnya sebagai salah satu penemu vaksin AstraZeneca.

Menurutnya, potensi sumber daya manusia Indonesia di luar negeri dapat diupayakan ditarik kembali ke dalam negeri.  “Carina seorang intelektual yang hebat sekali yang menemukan antivirus AstraZeneca. Dia diaspora yang hebat, kita promosikan kita viralkan,” kata Ganjar dalam debat. 

Langkah tersebut juga untuk mempromosikan potensi dalam negeri melalui teknologi digital yang tengah mendunia. Terlepas dari debat Capres yang menyebutnya, bagaimana profil sosok Carina Joe? Apa kiprahnya dalam menemukan vaksin AstraZeneca?

Carina Joe mengembangkan vaksin Oxford- AstraZeneca bersama sekelompok peneliti lainnya di Jenner Institute University of Oxford, Inggris. Dirinya meneliti metode pembuatan vaksin yang lebih baik, termasuk vektor adenovirus. Carina bersama timnya mampu mengembangkan proses untuk pembuatan cGMP skala besar dari vaksin COVID-19 Oxford/Astra Zeneca dalam waktu singkat. 

Sebelum bergabung dengan University of Oxford¸ Carina telah lebih dahulu bekerja di Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO). Sosoknya diketahui berhasil mendapatkan gelar master dan Phd dari Royal Melbourne Institute of Technology pada bidang bioteknologi.

Dirinya menjadi salah satu ilmuwan utama dalam pengembangan vaksin tersebut sebagaimana tercantum dalam Laman resmi University of Oxford. Mereka juga mentransfer Teknologi manufaktur ke berbagai fasilitas manufaktur GMP di seluruh dunia. Dengan begitu, dimungkinkan uji klinis dan pasokan vaksin global dengan biaya murah ke puluhan negara.

Jutaan nyawa di dunia berhasil terselamatkan berkat pemberian sebanyak 2 miliar lebih dosis vaksin ke seluruh penjuru dunia terhitung hingga Oktober 2021 silam. Atas kiprahnya tersebut, Carina memperoleh berbagai penghargaan dari pemerintah hingga tempatnya dahulu menempuh pendidikan.

Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada wanita yang juga menjadi pemilik hak paten vaksin AstraZeneca. Syarief menyebut bahwa putra putri terbaik bangsa telah menorehkan catatan dalam kontribusinya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan yang berdampak luas bagi masyarakat di dunia.

Penghargaan selanjutnya diberikan dari Yayasan BPK Penabur dimana Carina pernah bersekolah di sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan tersebut. Yayasan BPK Penabur memberikan Carina pin emas karena kiprahnya terhadap penanganan Covid19 di Indonesia dan dunia pada 25 September 2023. Penghargaan diberikan sebagai apresiasi terhadap alumni yang memberikan kontribusi terhadap masyarakat.

Tidak cukup disitu, Universitas Airlangga memberikan gelar Profesor Kehormatan kepada Carina. Diriya menjadi guru besar Besar Bidang Ilmu Rekayasa Biomanufaktur Fakultas Sains dan Teknologi. Carina dalam orasi ilmiahnya mengemukakan perihal Innovative Strategies for Preventing and Overcoming Pandemics: Integrating Technology and Human Expertise. Dirinya dikukuhkan menjadi guru bersama bersama dengan lima orang lainnya.