Profil Dirut Baru BNI Royke Tumilaar yang Kaya Raya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mencopot Herry Sidharta dari jabatannya dan menunjuk Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Industri
JAKARTA – Royke Tumilaar yang baru saja diangkat sebagai Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggantikan Herry Sidharta bukanlah orang baru di bank pelat merah.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mencopot Herry Sidharta dari jabatannya dan menunjuk Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Keputusan itu dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNI di Jakarta, Rabu, 2 September 2020. Tujuh dari 12 direksi BNI tercatat dicopot dari jabatannya.
Posisi Direktur Utama Bank Mandiri yang kosong pun kabarnya akan diisi oleh pelaksana tugas (Plt) Hery Gunardi yang merangkap sebagai Wakil Direktur Utama. Bank Mandiri dijadwalkan menggelar RUPS pada Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Royke Tumilaar sebelumnya adalah Dirut Bank Mandiri. Royke resmi menjabat sebagai Dirut Bank Mandiri dalam RUPSLB pada 9 Desember 2019. Ia menggantikan Kartika Wirjoatmodjo yang ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN dan ditetapkan sebagai Komisaris Utama Bank Mandiri dalam RUPS tersebut.
Royke sendiri telah menjadi pemimpin bank berlogo pita kuning tersebut sejak Oktober 2019. Mengutip laman resmi Bank Mandiri, Royke lahir pada tahun 1964.
Ia meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen dari Universitas Trisakti pada tahun 1987 dan gelar Master of Business Finance dari University of Technology Sydney pada tahun 1999.
Pada tahun 1999, Royke bergabung dengan Bank Mandiri melalui Bank Dagang Negara (BDN), warisan Bank Mandiri. Jabatan terakhirnya adalah Senior Professional di Tim Penyelesaian Kredit di Jakarta.
Kemudian, pada tahun 2007 ia dipromosikan menjadi Group Head Regional Commercial Sales I yang berakhir pada Mei 2010. Namun, pada Agustus 2009, ia merangkap sebagai Komisaris Mandiri Sekuritas.
Tahun berikutnya, yakni Mei 2010, Royke diangkat menjadi Group Head of Commercial Sales Jakarta sampai dengan Mei 2011. Lalu Mei 2011, ia diangkat menjadi Managing Director Treasury, Financial Institutions & Special Asset Management.
Kekayaan Royke
Mengutip data yang tercantum pada laman E-LHKPN per Desember 2019, pria kelahiran tahun 1964 itu pernah melaporkan harta kekayaannya kepada KPK pada 31 Desember 2018. Royke mencatatkan seluruh kekayaannya sebesar Rp92,77 miliar. Namun, total tersebut harus dipotong tanggungan utang yang ia punya, yakni sebesar Rp13,88 miliar.
Dari aset-aset yang Royke punya, jumlah terbesar ada pada tanah dan bangunan. Ia memiliki lima bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta dan Bandung. Total nilainya mencapai Rp67,75 miliar.
Selanjutnya, lulusan Trisakti ini memilih menggelontorkan uangnya untuk membeli tunggangan mewah, seperti Fortuner, Vellvire, Lexus, dan Landrover Range Rover. Keempat mobil tersebut memiliki nilai sebesar Rp4,28 miliar.
Tak hanya tanah dan bangunan serta mobil, Royke Tumilaar juga memiliki harta bergerak senilai Rp3,76 miliar, surat berharga Rp5,68 miliar, dan kas dan setara kas sebesar Rp11,28 miliar. Dari keseluruhan aset dan dikurangi tanggungan utang, harta kekayaan Royke Tumilaar berjumlah Rp78,88 miliar, tepatnya Rp78.887.727.992. Fantastis! (SKO)