Profil Hanan Supangkat, Bos Rider yang Rumahnya Digeledah KPK
- KPK melakukan penggeledahan rumah Hanan Supangkat, Direktur dari merek pakaian Rider, yang terletak di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Penggeledahan dimulai pada Rabu malam, 6 Maret 2024, sekitar pukul 21.30 WIB dan berlangsung hingga Kamis pagi, 7 Maret 2024.
Nasional
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan rumah Hanan Supangkat, Direktur dari merek pakaian Rider, yang terletak di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Penggeledahan dimulai pada Rabu malam, 6 Maret 2024, sekitar pukul 21.30 WIB dan berlangsung hingga Kamis pagi, 7 Maret 2024.
Sekitar pukul 04.30 WIB, tim penyidik KPK meninggalkan rumah Hanan. Dilansir dari Antara, sejumlah anggota tim keluar dari rumah tersebut membawa empat koper yang tersegel dengan label KPK, serta sebuah kotak plastik yang rapat ditutup dengan perekat.
Sebelumnya, tim penyidik juga membawa alat penghitung uang ke dalam rumah Hanan.
- Prospek Saham Telkom (TLKM) Diproyeksi Cerah Usai Satukan Pusat Data
- Pendaftaran KJP Plus 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Caranya
- Punya Utang Rp14 Triliun, Arus Kas Operasi Bank Neo Commerce Malah Minus
KPK belum mengungkapkan alasan di balik penggeledahan rumah Hanan tersebut. Namun sebelumnya, pada Jumat 1 Maret 2024, Hanan telah diperiksa sebagai saksi terkait dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). Selama pemeriksaan itu, mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI) tersebut dimintai keterangan oleh penyidik terkait komunikasinya dengan Syahrul Yasin Limpo (SYL).
“Penyidik mendalami pengetahuan saksi (Hanan Supangkat) antara lain terkait komunikasi antara saksi dengan SYL,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulisnya, pada Senin, 4 Maret 2024.
Ali tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang komunikasi antara Hanan dan SYL. Dia hanya menyebut Hanan juga diminta klarifikasi terkait kepemilikan proyek di Kementan.
“Juga dikonfirmasi mengenai informasi dugaan adanya proyek pekerjaannya di Kementan,” tambah Ali.
Saat ini, KPK sedang menyelidiki dua kasus yang menyangkut SYL yaitu, dugaan korupsi dalam bentuk pemerasan dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kasus pemerasan atau pungutan liar telah disidangkan perdana minggu lalu di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Dalam kasus pungli tersebut, SYL didakwa menerima uang korupsi sebesar Rp44,5 miliar. Uang tersebut berasal dari sejumlah pejabat di Kementerian Pertanian yang menjadi korban pemerasan oleh SYL.
Sementara, kasus TPPU-nya masih dalam tahap penyelidikan oleh KPK. Proses pemanggilan saksi masih berlangsung.
Profil Hanan Supangkat
Hanan diketahui memiliki beragam bidang usaha. Sebagai contoh, dia menjabat sebagai Direktur di PT Mulia Knitting Factory, perusahaan yang menghasilkan pakaian dalam pria dengan merek Rider. Selain itu, dia juga pernah memimpin Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI) selama periode kepengurusan 2017-2019, yang merupakan klub bagi pemilik mobil sport mewah.
PT. Mulia Knitting Factory didirikan pada tahun 1955 oleh Phan Tjen Kong, pendiri perusahaan tersebut. Awalnya, pabrik ini merupakan sebuah pabrik garmen yang fokus pada produksi pakaian dalam pria dengan merek-merek seperti PIPE’S, APPLE, SWAN BRAND, dan RIDER.
Pada tahun 1967, putra dari pendiri, Max Mulyadi Supangkat, memulai karirnya di PT. Mulia Knitting Factory sebagai generasi kedua. Selama lima belas tahun berkarir, dia berhasil memperluas bisnis garmen dengan mengembangkan ekspor produk ke Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada.
Di pasar domestik, Max juga berhasil memperluas jaringan distribusi RIDER hingga menjadi salah satu pemimpin pasar di Indonesia. Sementara, di tahun 1979, Henry Supangkat, generasi ketiga dari PT. Mulia Knitting Factory, bergabung dengan perusahaan.
Di bawah kepemimpinan Henry Supangkat, perusahaan yang awalnya hanya sebuah pabrik garmen kecil berkembang menjadi produsen tekstil yang terdiri dari berbagai divisi, termasuk divisi merajut, pewarnaan, pewarnaan benang, dan divisi garmen.
- MK Siap Memutus Sengketa Pilpres 2024
- Temuan Gas Baru Emiten Migas Grup Bakrie (ENRG) Bisa Hasilkan Rp1,57 T per Tahun
- Jelang Awal Puasa, Siap-Siap Harga Bahan Pokok Meroket
Seiring dengan pertumbuhan permintaan, jumlah karyawan bertambah. Hanan bergabung dengan Mulia Knitting Factory sebagai generasi keempat setelah menyelesaikan studi di Amerika Serikat. Fokus studinya terutama pada pengembangan, pemasaran, dan distribusi pakaian dalam pria yang diproduksi oleh PT. Mulia Knitting, yang merupakan pendahulu dari merek Rider.
Hanan bukan satu-satunya keluarga Supangkat yang ditarik ke Rider. Henry menunjuk putrinya, Yvonne Supangkat yang juga merupakan direktur keuangan perusahaan untuk memimpin divisi IT.