Hasbi Hasan
Nasional

Profil Hasbi Hasan, Sekretaris MA dan Guru Besar yang Ditangkap KPK

  • Nama Hasbi Hasan mencuat ke publik setelah dirinya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus suap penanganan perkara Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indodana di Mahkamah Agung (MA).

Nasional

Khafidz Abdulah Budianto

JAKARTA - Nama Hasbi Hasan mencuat ke publik setelah dirinya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus suap penanganan perkara Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indodana di Mahkamah Agung (MA). 

Jabatannya saat itu adalah Sekretaris MA. Namanya kembali mencuat kala istri dan anaknya enggan memberikan keterangan saat diperiksa KPK. Lelaki kelahiran Bandar Lampung pada 22 Mei 1967 ini sejatinya memiliki karier yang cukup mentereng. 

Awal kariernya di MA dimulai tahun 1997 sebagai Calon Hakim Pengadilan Agama pada Pengadilan Agama Pangkal Pinang hingga tahun 1999. Dirinya kemudian dipindahkan ke Pengadilan Agama Tanggamus selama dua tahun hingga 2001. 

Kariernya terus meningkat seiring dirinya diangkat menjadi Asisten Ketua Muda Mahkamah Agung di Lingkungan Peradilan Agama. Hasbi juga sempat menjadi Asisten Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang NonYudisial. Kedua capaian tersebut terjadi pada periode tahun 2002 hingga 2007.

Nama Hasbi tercatat pernah menjabat sebagai Direktur Pembinaan Administrasi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama pada tahun 2015. Pada tahun 2018, Hasbi kemudian diangkat menjadi Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Agama Palu.

Tidak lama kemudian Hasbi kembali berganti jabatan sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Peradilan BLDK Mahkamah Agung RI. Jabatannya sebagai Sekretaris MA diraih pada Desember 2020.

Menjadi Dosen

Hasbi tidak hanya berkiprah sebagai birokrat dan hakim di lingkungan Mahkamah Agung saja, dirinya diketahui juga menjadi seorang pengajar. Eks Sekretaris MA tersebut mengajar di beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta sebagai dosen di bidang ilmu hukum.

Dirinya bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Prodi Magister Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta selama tiga periode. Hasbi juga menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas Ibnu Chaldun Jakarta sejak tahun 2020.

Karier terbesarnya dalam dunia pendidikan diperoleh pada tahun 2021 kala dirinya diangkat sebagai Profesor (Guru Besar) bidang Ilmu Peradilan dan Ekonomi Syariah di Fakultas Hukum Universitas Lampung. 

Sebagai seorang dosen, Hasbi diketahui pernah membuat tulisan dan buku yang salah satunya adalah buku berjudul “Pemikiran dan Perkembangan Hukum Ekonomi Syariah di Dunia Islam Kontemporer” beserta karya lainnya.

Pendidikan

Hasbi merupakan lulusan Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Gontor. Pendidikannya kemudian berlanjut di IAIN Raden Intan Lampung dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum di Institute of Business Law and Management (IBLAM) Jakarta dan memperoleh gelar sarjana. 

Tidak cukup sampai disitu, Hasbi melanjutkan pendidikannya S2 dengan fokus pada Hukum Bisnis di Program Pascasarjana STIH IBLAM Jakarta. Dirinya juga berhasil mendapatkan gelar Doktoral setelah menyelesaikan pendidikannya di Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.